Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 381
Bab 381
“Daniel ada di mana?”
Tiba–tiba terdengar suara Linda dari luar.
“Ini, Tuan Danicl sedang membereskan dokumen penting.” Ryan buru–buru menghentikannya,
“Seharusnya sebentar lagi selesai, setelah itu segera ke ruang konferensi.”
“Dia balikan belum makan siang.” Linda mengangkat sandwich yang ada di tangannya, lalu berkata
sambil tersenyum, “Aku sendiri yang membuatnya di dapur restoran, tolong berikan padanya.”
“Nona Linda sungguh baik.” Ryan tersenyum kaku, “Serahkan saja padaku, nanti akan kuberikan,
Anda istirahat saja dulu.”
“Aku tidak boleh masuk?”
Senyum di wajah Linda tiba–tiba menjadi dingin dan dia berbalik badan menatap pintu, seolah olah dia
bisa melihat pemandangan di dalam ruangan melalui pintu...
“Tracy ada di dalam, kan?”
Kcuka dia mengatakan kalimat ini, senyum di bibirnya tidak berkurang, tapi tatapannya menjadi sangat
dingin.
“Ini... Ryan kebingungan, tapi dia juga tidak bisa berbohong.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Tidak apa–apa, dasar pria, aku bisa memahaminya saat dia ingin bersenang–senang” Linda
mengangkat sudut bibirnya dan menyerahkan sandwich pada Ryan, “Jangan lupa beritahu dia bahwa
aku sendiri yang membuatnya.”
“Ok ok, aku paham.” Ryan mengangguk berulang kali.
“Aku ke ruang konferensi dulu, berikan dia waktu, jangan terburu–buru.”
Linda tersenyum, berbalik badan dengan anggun, lalu berjalan dengan cepat.
Ryan menarik napas, menyeka keringat didahinya, dan menghela napas di dalam hatinya, “Wanita ini
benar–benar hebat!
Setelah sekian lama berlalu, Daniel berhenti membuat kekacauan dan berbalik badan merapikan
pakaiannya.
Tracy merapikan pakaian dan hendak pergi.
“Apa kamu akan keluar seperti ini?” Daniel berkata dengan dingin, “Pergilah ke kamar mandi dan
rapikan dulu.”
Tracy memelototinya dengan marah, lalu berjalan ke kamar mandi.
Dia membilas tubuhnya dengan air panas, meninggalkan bekas merah di kulit putihnya. Bekas ini
incnunjukkan kekuatan Daniel.
Dia melihat dirinya di depan cermin dan merasa agak asing.
Dia benar–benar lelah dan tidak ingin seperti ini lagi...
Dia selalu menjadi gila tanpa memberi aba–aba, menyerbunya sesuka hati, tidak pernah tahu
bagaimana menghormatinya, dan tidak peduli dengan perasaannya.
Dia merasa dirinya seperti alat.
Tapi, apa yang harus dia dilakukan?
Dia sama sekali tidak bisa menyingkirkannya.
Mungkin sebaiknya, dia menikah saja.
Tracy menghela napas dalam–dalam, merapikan pakaian dan rambutnya, lalu berjalan keluar. Daniel
duduk di sofa sambil minum alkohol tanpa bersuara.
Ada kotak obat di atas meja kopi.
“Oleskan sendiri obatnya,” ucap Daniel tanpa menoleh, dia tahu bahwa Tracy telah keluar
Tracy duduk di sofa, mendisinfeksi dan mengoleskan obat ke tangannya dengan ekspresi kesakitan.
Daniel menatap tangannya dan tiba–tiba berkata, “Ayaliku sangat mirip dengan kakekku.”
Tracy menatapnya dengan tatapan dingin dan terus mengoleskan obatnya.
Dia berpikir sepertinya Daniel tidak mengoleskan obar di tangannya!
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Aku juga sangat mirip dengan mereka, begitu juga bibi dan Billy, mereka sangat mirip dengan kami.
Hanya sekilas saja bisa tahu, mereka adalah keluarga Wallance!”
Danicl menyesap anggur dan berkata dengan dirinya sendiri, “Gen keluarga kami sangat kuat. Selama
itu adalah benih keluarga Wallance, hampir semuanya mirip!”
Hati Tracy bergetar, dia tiba–tiba mengerti maksud perkataan Daniel...
Maksudnya adalah ketiga anaknya tidak inirip dengan Daniel!
Inilah sebabnya, dia bisa menipunya sejak awal, dan Daniel tidak pernah berpikir untuk menyelidiki
latar belakang mereka...
Ternyata dia percaya dari lubuk hatinya bahwa ketiga anak itu bukanlah anaknya.
Karena tidak mirip dengannya?
Sebenarnya Carla lebih mirip Tracy, mungkin gen keluarganya lebih kuat?
Ayahnya bilang bahwa dia mirip dengan ibunya...
Mungkin, gen keluarga ibunya juga sangat kuat.
“Aku juga pernah curiga ketiga anak itu adalah benil keluargaku, tapi begitu aku melihat wajah mcrcka,
aku menghapus kecurigaanku.” Daniel mencibir pada dirinya sendiri, “Kakek bilaris mereka sama
sepertiku, aku bahkan berpikir, mungkin ada kalanya gen bisa salah.”
“Apa yang ingin kamu katakan?” Hati Tracy merasa tidak tchang.
“Aku tanya untuk terakhir kalinya.” Daniel menatapnya dalam–dalam sambil bertanya, “Apa mercka
anakku?”