Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 342
Bab 342
Beberapa hari ini sclalu Carla yang menangis, Carles sedang menerima pengobatan. Carlos sebagai
anak sulung selalu menjaga mereka berdua di saat bersamaan harus mengkhawatirkan mami dan
ncnck. Selain itu, juga harus bersikap waspada terhadap orang jahat yang ingin menyakiti adik–
adiknya...
Anak berusia tiga setengah tahun memiliki kedewasaan dan kebijaksanaan yang langka.
Entah apa pun yang terjadi, ia tidak pernah menangis. Sekalipun matanya merah dan suaranya
tercekik, ia akan mengontrol suasana hatinya dengan cepat.
Tetapi sekarang, begitu melihat maminya, ia tidak sanggup menahan diri lagi...
Semua sikap berpura–pura kuatnya runtuh dalam seketika. Akhirnya, dapat menjadi anak
sesungguhnya, ia menangis dengan bebas melepaskan cmosi dalam pelukan maminya.
Menangis sekuat–kuatnya...
Hati Tracy terasa pilu, ia tidak berhenti mencium rambut Carlos, “Carlos, jangan takut. Mami sudah
pulang. Mami tidak akan pergi lagi.” Tracy menenangkannya.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtBeberapa lama kemudian, suasana hati Carlos baru stabil, la menarik napas dalam, lalu mendongak
melihat Tracy, “Mami, apa yang terjadi? Dua hari ini mami ke mana? Kenapa aku
tidak bisa menghubungi mami? Apa mami tcrluka? Apa manni ditindas orang?”
“Tidak, tidak, Mami baik–baik saja.”
Tracy menggunakan tisu mengusap air mata Carlos sembari menjelaskan...
“Waktu itu, mami masih kerja. Mami menerima telepon bahwa nenek sakit dan pingsan, jadi Mami
lekas ke rumah sakit menjaga nenek. Saat mami menjemput kalian, sudah iclat 20 menit. Begitu tiba di
persimpangan Jalan Baliagia, kalian sudah tidak adil... Beberapa hari ini, Mami selalu mencari kalian
ke mana–mana.”
“Nenek pingsan? Kenapa?” tanya Carlos.
“Nenek sakit, teman dokter mami telah menjaganya dan mengobatinya. Kamu tidak perlu cemas.”
Tracy menangkup wajah tampan Carlos, “Carlos, tidurlah. Mami keluar dulu berbicara dengan guru
dan polisi. Besok pagi Mami akan membuatkan sarapan untuk kalian.”
“lya.” Carlos menganggukkan kepala dengan patuh, “Mami pergi sibuk dulu. Setelah selesai cepat
istirahat.”
“Oke,” Tracy menciumnya lagi, lalu meninggalkan kamar dengan pelan.
Setelah menutup pintu, Tracy menarik Bu Desy dan Bu Brenda ke kamarnya. Ia ingin mengetahui
situasi dcuilnya.
Bu Desy menjelaskan, setelah anak hilang, pihak sekolalı sangat cemas. Mereka juga mencari uuak–
anak ke mana–mana, tetapi tidak ada petunjuk. Akhirnya pergi melapor polisi dan baru lahu Tracy
telah melapor polisi juga. Awalnya ingin menghubunginya, namun telepon tidak
dijawab, jadi hanya bisa menunggu kabar dari pihak polisi.
Tau menerima telepon dari pihak polisi pukul enam sore tadi. Katanya anak sudah ditemukan dan
meminta dirinya ke Rumah Sakit Prima. Setelah mereka ke rumah sakit, mereka baru tahu
kebenarannya.
Ketiga anak itu hendak pulang ke rumah sendiri, tetapi saat di perjalanan, demi mengejar scckor
kucing, Carles masuk ke dalam hutan dan mencrobos hutan hingga ke jalan lainnya. Tiba–ba la
ditabrak olch sebuah mobil mewah. Dengan segera pemilik mobil itu mengantar mercka ke rumah sakit
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmuntuk berobat.
Sclanjutnya, Ryan muncul dan memberi mereka segepok uang, meminta mereka menjaga anak anak
untuk satu malam...
Saat mengucapkan hal ini, Bu Desy bergegas menyatakan pendapat, “Sebenarnya menjaga anak
anak adalah kewajiban kami. Meskipun tidak dibcri uang, kami pasti tetap menjaganya. Tetapi orang
dari Grup Sky Well memaksa kami menerimanya, jadi...”
“Tidak apa. Grup Sky Well punya banyak uang, jangan menyia–nyiakannya.” Tracy malah merasa
sangat puas, “Mereka yang memberikannya pada kalian, maka terimalah, toh bukan uangku. Tctapi
siapa pelaku tabrakan itu, apakah kalian tahu?”
“Saat perjalanan pulang, kami baru lalu setelah berbicara dengan beberapa paramedis. Pelakunya
adalah kakek dari Presdir Grup Sky Well...” jawab Bu Brenda.
Tracy terkejut. Ternyata, Tuan Besar yang menabrak Carles, lalu mengantarkan mereka ke rumah
sakit?
Apakah ini benar?
Atau, adakah hal lain yang disembunyikan?
“Kakek itu sangat baik pada anak–anak, sekarang anak–anak pun sayang dengannya. Saat pergi pun
masih bersikap tidak rela..” ucap Bu Desy.