We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 219
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 219

“Iya, Bibi memang pahlawan di antara....”

“Terima kasih, cepat lakukan sesuai perintahku!”

Setelah menutup telepon, Tracy bersumpah di dalam hati. Ia harus berubah lebih kuat, kedepannya

entah apa yang akan terjadi, ia tidak boleh diinjak–injak lagi...

Tracy turun dari ranjang, lalu mencuci muka. Ia mencari dokumen dan memasukkan ke dalam tas. Ia

membawa ponsel turun ke lantai bawah.

Bagaimanapun harus meredakan masalah ini dulu. Kedepannya baru cari cara melepaskan diri dari

pria Thailand itu, lalu membawa anak–anak menjalani hidup baru di kota lain....

Di lantai bawah, mobil Beatrice sudah menunggu. Beatrice secara pribadi membawa pengawal untuk

menjemput Tracy.

Pria Thailand itu duduk di kursi belakang dengan gemetar. Ia seperti burung puyuh yang ketakutan,

bernapas pun tak berani.

Begitu pengawal melihat Tracy, mereka langsung mendorongnya ke dalam mobil, lalu menyetir mobil

pergi.

Tracy mendongakkan kepalanya dan melihat Frank, ia tertegun.

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Frank mengubah sikap lembutnya yang dulu, ia mengernyitkan kening dan memarahinya, “Tracy, aku

kira kamu anak baik. Tak disangka kamu malah melakukan hal memalukan seperti ini. Dulu Stanley

memang pernah berpacaran denganmu, tetapi dia sekarang adalah suami Alice, ayah dari Christian.

Bagaimana bisa kamu.....”

C

ni

lem

“Masalah yang disebabkan oleh putrimu lebih memalukan, apakah kamu pernah memarahinya?” tanya

Tracy

“Kamu...”

“Tutup mulutmu!” Beatrice menampar Tracy dengan bengis. Ia menunjuk–nunjuk Tracy dan

mengutuknya dengan penuh emosi, “Kalau bukan karena ayahmu, aku pasti sudah membunuhmu!”

“Hehe... Tracy memegang wajahnya yang memerah sembari mencibir. “Kalian berbicara seolah kalian

tidak bersalah. Memangnya bukan kalian yang mencelakai ayahku waktu itu?”

“Omong kosong apa yang kamu bicarakan?” Frank menggebu–gebu marah, “Kakak sangat baik

padaku, kenapa aku mencelakainya?”

Tracy melihat ia yang menggebu–gebu, tampaknya bukan berpura–pura.

“Abaikan dia.” Beatrice agak menghindar dari kontak matanya, tetapi nada bicaranya masih tegas,

“Kamu memang wanita rendahan tidak tahu malu. Tidak cukup merayu Stanley, sekarang masih ingin

menfitnah kami.”

EL

TESTO

“Jelas–jelas orang yang mencelakai ayahmu waktu itu adalah....”

“Tutup mulutmu, untuk apa banyak bicara dengannya?”

Frank baru saja ingin berbicara, malah disela oleh Beatrice.

Beatrice memberi Frank kode mata. Frank bergegas menundukkan kepala, tidak berani bicara lagi.

“Aku beritahu kamu, jangan mengada–ada.” Beatrice menarik bahu Tracy dan mengancamnya,

“Sekarang juga patuhi perintahku, maka kamu masih ada jalan hidup. Jika tidak, tamatlah hidupmu!”

Tracy tidak berbicara, dalam benaknya timbul berbagai pemikiran....

Melihat sikap mereka, seharusnya mereka tidak ada hubungannya dengan kematian ayahnya.

Mungkin mereka hanya mengorupsi uang.

Tetapi, seharusnya mereka tahu pelaku sebenarnya.

Selain itu, pelakunya memiliki latar belakang bagus...

Bahkan, orang seperti Beatrice ini tidak berani menyinggungnya.

Tetapi, sekarang bukan waktunya memikirkan ini. Lebih baik menyelesaikan dulu masalah di depan

mata.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Sebentar lagi tiba di biro catatan sipil.

Beatrice mengenakan kacamata hitam dan cadar. Ia takut dikenali orang–orang, ia masuk dengan

pengawal yang membawa Tracy dan Mario.

Frank dan sopir menunggu di dalam mobil,

Beatrice sangat mahir mengatasi segala sesuatu, pagi–pagi sekali ia telah meminta orang mengantri di

sini.

Begitu Tracy tiba, ia langsung melaksanakan prosedur tanpa menunggu antrian.

a

Satu tangan Beatrice menutupi wajahnya dengan cadar, satu tangannya menekan bahu Tracy. Ia takut

Tracy melarikan diri.

Kedua pengawal menahan Mario di kursi, Mario tidak berani bergerak.

“Kalian siapa?” Staf merasa mereka aneh.

“Kami adalah keluarganya.” Alice menjawab sembari tersenyum, “Aku adalah ibunya. Menemani putri

dan menantuku melaksanakan prosedur. Kedua orang ini adalah kakaknya.”

Tracy memaki di dalam hati. Jika ia punya ibu seperti dirinya, lebih baik ia bereinkarnasi.

“Silakan keluarkan dokumenmu.” Staf tidak banyak bertanya lagi, ia mulai melakukan prosedur.

Tracy dan Mario mengeluarkan dokumen.

Staf menerima dokumen itu dan melihat Tracy lekat–lekat, “Wanita utama dalam berita, ya!”