We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 205
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 205

“Pasti demi kamu.” Alice sakit hati membahas ini. “Selain kamu, tidak ada orang yang bisa

membuatnya ingin bercerai denganku...”

“Aku yang harus kukatakan, baru kamu mengerti?” Tracy kehilangan kata–kata, “Aku dan dia hanyalah

masa lalu. Walaupun dia tidak menikah denganmu, dan sekarang jomblo. Aku juga tidak mungkin

kembali dengannya!”

“Tentu saja aku tahu, kamu sejak awal sudah melepaskannya. Tetapi ia belum melepaskanmu.” Alice

tersenyum pahit. “Dia benar–benar bodoh. Dia kira dengan bercerai dariku, dia bisa mengejarmu

kembali. Sebenarnya dari awal kamu sudah punya target lain, kan? Sekarang kamu sedang fokus

menggoda Presdir Daniel.”

“Benar katamu.” Demi menyakinkan Alice, Tracy secara spontan mengakui. “Sekarang aku sedang

fokus mendapatkan Presdir Daniel. Ia lebih baik daripada Stanley dari segi mana pun!”

“Kamu pikir kamu hebat?” ujar Alice dengan hina, “Apa kamu tidak tahu, Presdir Daniel sudah punya

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

tunangan. Ia hanya bermain–main denganmu, sama sekali tidak serius denganmu.”

“Apa?” Tracy tertegun. Daniel punya tunangan? Kenapa ia tidak tahu...

“Stanley tidak mau menyerah, karena ia tahu kamu dan Presdir Daniel tidak mungkin bisa bersama.”

sahut Alice dengan mengejek, “Sebenarnya ada satu orang yang pantas untukmu...”

“???” Tracy bingung.

“Keluarlah!” Alice bertepuk tangan.

Beatrice keluar dari ruangan VIP. Di belakangnya diikuti pria bertubuh tinggi.

Kira–kira tingginya 188 cm, bertubuh tinggi dan tegap. Postur tubuhnya memang agak mirip dengan

Daniel, hanya saja auranya jauh berbeda.

Melihat wajahnya, jelas sekali ia adalah... orang Thailand!

“Apakah kamu masih ingat dia?” Beatrice menunjuk pria Thailand itu. Ia tertawa mengejek, “Dia adalah

Mario, pria yang melakukan cinta satu malam denganmu di bar itu.”

Pria yang bernama Mario itu melihat Tracy dari atas sampai bawah. Ia seperti sedang memikirkan

sesuatu.

“Kamu adalah pelanggan pertamanya. Kesanmu sangat kuat baginya.” Alice menambahkan, “Saat itu,

aku menyewanya untukmu. Aku bayar 40 juta. Aku mengantarkan kalian berdua ke hotel. Lalu kamu

hamil tiga anak haram itu....”

“Tidak mungkin.” Tracy tercengang membelalakkan mata. Ia menggeleng–gelengkan kepala,

“Bagaimana mungkin dia? Tidak mungkin...”

Meskipun di malam itu ia minum banyak alkohol, kesadarannya tidak penuh dan tidak mengingat

tampang pria itu. Tetapi, saat ia bangun setengah sadar, ia melihat sendiri tato di

punggung belakangnya....

Tidak mungkin salah.

“Kalau bukan dia, jadi siapa?” Alice tertawa mencemooh, “Mario tidak akan salah ingat. Setiap

pelanggan yang ia layani, ia selalu memotretnya sebagai kenang–kenangan!”

Setelah berbicara, ia memberi instruksi kepada pria Thailand itu.

Mario mengeluarkan beberapa foto dari saku baju kemeja bunga–bunganya. Ia meletakkan foto

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

itu dengan hati–hati.

Tracy melihat lebih dekat, dirinya sangat terkejut...

Di dalam foto itu, ia mabuk tak sadarkan diri. Hanya tersisa bra hitam di bagian tubuh atasnya.

Wajahnya memerah dan ia sedang tidur di atas ranjang putih.

Dan pria Thailand mengambil kamera mendekatinya, ia memotret beberapa foto mesra dari sudut

berbeda...

Seketika, bulu kuduk Tracy bergidik, ia tiba–tiba mual ingin muntah.

Ia tidak berani mempercayainya. Pria yang bermalam dengannya empat tahun lalu adalah pria

Thailand ini...

Ia tidak percaya, ia adalah ayah dari ketiga anaknya.

“Masih tidak percaya?” Alice mengeluarkan ponsel, ia memutar sebuah video. “Kamu akan percaya

begitu melihat ini!”

Tracy menoleh melihatnya, ponsel itu sedang memutarkan sebuah video...

Di dalam video itu, ia mabuk tak sadarkan diri. Mulutnya memaki Stanley bajingan pengkhianat.

Satu tangan Alice memapahnya, satu tangan lainnya sedang memilih satu–satunya pria asing yang

berdiri di dalam barisan yaitu Mario, yang sedang berada di depan matanya. Alice mengeringai jahat,

“Aku pilih kamu. Malam ini tolong layani kakakku dengan baik!”