Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar
Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar Bab 913
Bab 913
Di saat ini, ci vila sisi utara...
Semalam Tracy tidak tidur nyenyak, tetapi ia tetap bangun pagi–pagi sekali dan menyiapkan sarapan.
Ini semua agar Carlos dapat memakan pangsit buatannya ketika bangun nanti.
“Selamat pagi, Tuan!”
Tracy baru saja meletakkan pangsit di atas meja makan, kemudian ia mendengar suara sapaan penuh
horinat
Ia menoleh kepala melihar, Lorenzo dengan baju putih kembali dari latihan pagi di luar. Rambut dan
pundaknya dibasahi embun pagi, tetap tak menutup aura elegannya.
Mata panjang dan sipit yang begitu dingin membuat orang berjaga jarak darinya, tetapi begitu
tersenyum malah membuat orang terpesona.
Bibir yang agak tipis itu terkesan dingin dan kesсpian.
Tetapi ketika ujung bibirnya terangkat, senyuman itu malah membuat orang terkagum–kagum.
Ini adalah orang setengah iblis sctengah malaikat, kadang–kadang mirip malaikat, kadang–kadang
mirip iblis...
Membuat orang segan dan juga takut!
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Kakak, pagi!” Tracy menyapanya sambil tersenyum, “Ayo, coba cicip pangsit buatanku!”
“Setelah menjadi ibu memang berbeda...‘ Lorenzo memandang pangsit hangat di atas meja, ia
menyunggingkan senyuman. Tatapan matanya juga menjadi lebih hangat, “Dulu, Bibijuga suka
membuat pangsit untukku.
“Benarkah?” Tracy sangat terkejut, Lorenzo jarang bicara. Komunikasi yang dilakukan biasanya
mengajari dan membimbing Tracy, sangat jarang membicarakan masalah keluarganya, terutama
membicarakan ibunya...
Setiap kali membicarakan Bella Moore, Lorenzo akan berubah menjadi hangat dan lembut. Hanya di
saat seperti itu, Tracy baru merasakan ia adalah kakak sesungguhnya.
“Iya.” Lorenzo mendekat perlahan–lahan dan mau tak mau iersenyum ketika melihat pangsit itu,
“Pangsit buatanmu ini jelek sekali, pangsit buatan bibi sangat cantik.”
“Hahahaha….. Tracy tertawa malu, “Kemarin aku baru belajar, kulit pangsit ini diulen olehku sendiri.”
Ia mengambil pangsit dan meletakkan dalam piring, “Ayo, cicip.”
Lorenzo duduk dengan anggun. Ia mengambil sumpit dan mencicipi pangsit, “Pangsitmu mi jauh sekali
dari buatan bibi.” ucapnya sambil menggelengkan kepala.
“Begitukah?” Tracy agak tak berdaya.
“Tapi, rasanya cnak kok.” Lorenzo makan sepotong pangsit dan memesan kepada Tracy. “Terus
berjuang!”
“Iya, iya.” Tracy lekas menganggukkan kcpala.
Lorenzo incletakkan sumpit dan hendak naik ke lantai atas. Ketika ia berdiri, ia menyadari Carlos cilik
secang incmandangnya dari lantai atas. Tatapannya tidak sewaspada sebelumnya, sudah berubah
menjadi lebih lembut.
“Selamat pagi, Pamant” Carlos menyapanya dulu.
“Pagi, anak cilik!” Lorenzo tersenyum, lalu berbalik badan pergi ke taman belakang.
“Suasana hati Tuan hari ini sangat bagus.” bisik Paula.
“Iya.” Naomi agak bersemangai, “Rasanya hari ini Tuan sangat lembut.”
“Kakak mcmang orang yang hangat kok.” Tracy memelototi mereka dan memperingatkan dengan
kejam, “Berhenti bicara di belakangnya, hati–hati lidah kalian akan dipotong olehnya.”
Kedua orang lekas menutup mulut.
“Carlos, cepat kemari. Mami buat makanan enak apa untukmu?” Tracy menoleh dan memandang
Carlos sambil tersenyum seri.
“Pangsit.” Carlos mendekat dengan langkah kaki yang besar, “Mami pasti bangun pagi sekali.”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmMami pukul 5 sudah bangun.” Tracy menarik kursi ke luar dan mendudukkan Carlos di atas kursi, tak
lupa memberikannya sumpit, “Kedepannya, Mami akan buat sarapan untukmu setiap hari. Cepat coba,
cnak tidak?”
“Iya, terima kasih, Mami.”
Carlos sangat terharu, ia lekas mengambil sumpit dan memakan pangsit dengan lahap.
TIT!
Pelant! I‘
1.9 Pelan–pelan, jangan tersedakı
Tracy memandang Carlos sambil tersenyum. Ketika melihat anaknya sendiri ma buatannya, hatinya
merasa sangat bahagia dan sangat puas.‘
“Mami, jam telepon aku habis baterai, kabel cas ada di rumah sana.” Carlos minum seteguk sup dan
lanjut berkata, “Dan juga, tabletku serta beberapa dokumen penelitian ada di rumah, aku ingin pulang
mengainbilnya dulu.”
\“Boleh.” Tracy melirik jam tangan, “Mami pukul 12 siang mau keluar, sekarang masih sempat.
Nanti Mami temani kamu ambil, sckalian antar pangsit untuk Carles dan Carla.”
“Iya.”