Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar
Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar Bab 910
Bab 910
Sejak kecil, tubuh Carla tidak terlalu baik. Apalagi ususnya lemah dan punya pembengkakan kelenjar
getah bening.
Tetapi jenis penyakit ini biasanya sangat lumrah. Banyak anak–anak juga memilikinya, ini bukan
penyakit besar, hanya perlu memerhatikan makanan,
sar, hanya per
Setiap kali serangan terjadi, Carla akan mengalami sakit perut yang tak tertahankan. Dalam keadaan
parah, ia akan demam dan muntah–muntah....
Semalam Carla memang demam dan juga muntah–muntah. Lily mengira masalah semalam belum
terselesaikan, ia lckas memberi Carla obat,
Carla sudah agak baikan, namun dengan cepat, ia muntah lagi. Kali ini, seluruh makanan dalam
lambungnya dimuntahkan keluar dan diakhiri dengan muntahan air...
Carla sangat menderita, wajahnya memucat dan tubuhnya lemas, la tak henti–hentinya menangis di
atas ranjang
Lily melihat obatnya tak berhasil. la lekas menelepon Ryan meminta Carla harus segera dibawa ke
rumah sakit.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtRyan lckas inemberitahu Thomas untuk membawa mereka ke rumah sakit.
Lily dan Thomas buru–buru membawa Carla ke rumah sakit, melakukan pemeriksaan ulang.
Hasil pemeriksaan kali ini, ada yang salah dengan indeks darah Carla. Mungkin salah makan jadi
menyebabkan infeksi usus akut.
Lily lckas memberi Carla insus.
Carles menjaganya dari samping. Ia sangat cemas ketika melihat adiknya sakit seperti ini.
Awalnya, Lily cemas akan terjadi infeksi silang, jadi meminta Carles pulang istirahat. Carles tidak
mendengarkannya, bersikeras ingin menemani Carla...
Ia bilang, Carlos tidak ada. Ia scbagai kakak harus melindungi adik dengan baik!
Pukul 10 malam, Daniel buru–buru ke rumah sakit. Carla terbaring di ranjang dengan lemah, plester
demam memenuhi keningnya, punggung tangannya disuntik dengan jarum insus...
Danie sangat sedih melihatnya, ia buru–buru mendekat.
“Papi...” Carles langsung menerjang ke dalam pelukan Danicl begitu melihatnya, la berbicara dengan
suara scrak, “Cepat lihat Carla, Carla kasihan sekali.”
“Tidak apa-apa, hanya infeksi usus. Carla akan segera membaik.”
Daniel menghibur Carles dengan lembut, lalu ia mendekat ke sisi ranjang. Ia menyentuh kening Carla,
demamnya tinggi sekali. la bertanya dengan maralı, “Ada apa ini? Kenapa masih demam tinggi?”
“Masalalı Carla benar–benar anch. Aku sudah memanggil beberapa dokter spesialis kemari untuk
sama–sama mendiagnosi...”
Hari ini. Lily menemukan kesulitan besar. Ia jarang sekali bertemu dengan masalah seperti ini. la sudah
memberikan beberapa pemeriksaaan kepada Carla, tetap tidak menemukan keanehan lain. Secara
logika, seharusnya pengobatan seperti ini segera menurunkan demamnya, tetapi demam Carla sama
sekali tidak turun.
“Jangan bicara omong kosong, aku ingin hasil.”
Danicl sibuk seharian hingga sekarang, ia belum minum seteguk pun. Awalnya, ia sangat kelelahan.
Ketika melihat anak sakit menjadi seperti ini, ia semakin marah besar.
“Maaf, Tuan Daniel....” Lily berkata dengan panik, “Saya lckas berdiskusi dengan beberapa dokter
spesialis lainnya dan memberikan mctode pengobatan yang baru.”
“Cepat pergi.” Daniel menahan amarahnya.
“Baik.” Lily buru–buru pergi.
Thomas dan Ryan juga sangat cemas ketika melihat Carla seperti ini.
OILS
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmDi saat ini, Sanjaya tiba–tiba menelepon, ia bertanya kapan Danic) dapat membawa anak–anak
menjenguk Tuan besar. Hari ini Tuan besar menatap pintu kamar dengan penuh harap, ia sudah
menunggu scharian.
Anak–anak belum ke sana, Tuan besar tidak ingin makan dan minum, ia benar–benar tak
bersemangat. Sanjaya takut ia tidak ada tekad hidup dan tak bisa bertahan hidup lebih lama.
Ketika mendengar ucapan ini, Daniel benar–benar lelah. Ia mengangkat tangan memegang keningnya
dan menarik napas dalam–dalam. Ia bicara dengan suara rendah, “Aku masih sibuk di luar, aku akan
meminta Ryan membawa Carles ke sana dulu.”
“Carlos dan Carla?” Sanjaya berfirasat buruk, “Tidak terjadi sesuatu, ‘kan?”
“Tidak.” Daniel lekas berkata, “Carlos sudah tidur, Carla agak flu. Carles lebih bersemangat, jadi dia
dulu yang pergi menjenguk Kakek.”
“Boleh juga, baiklah, kalau begitu aku akan menunggu di bawah.” Sanjaya tak berani banyak bertanya.
“Iya.”
Setelah menutup telepon, Daniel menarik tangan Carles dan berkata, “Carles, Kakek buyut sangat
rindu pada kalian, tapi Carlos tidak ada, Carla juga sakit. Sekarang hanya kamu yang bisa membantu
Papi menyelesaikan lugas ini!”