Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar
Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar Bab 903
Bab 903
“Kamu tidak akan tega!”
Daniel tampak tenang, dadanya tetap membusung, scolah yakin Tracy tidak akan berani padanya.
“Begitukah?” Tracy mengarahkan pisau dapur ke bawah.
“Hati–hati!!!” Seorang koki berteriak dengan panik, “Pisau dapur ini sangat tajam, aku mengasahnya
setiap hari.....”
Sayangnya sudah tela.
Darah segar mulai bercucuran dan mencies ke bawah perlahan....
Danicl tertegun, ia mengernyitkan kening. “Kamu serius?”
Ketika melihat adegan ini, orang–orang di dapur tercengang...
Bos restoran membelalakkan mata dengan terkejut, ia membujuk dengan cemas, “Presdir Tracy,
bicaralah baik–baik, bicaralah baik–baik...”
“Keluar!” perintah Tracy dengan marahı.
“Baik!” Bos dan para koki lekas melarikan diri dari dapur.
Tak lupa melapor kepada pengawal dua keluarga yang berjaga di pintu dapur, “Mercka berkelahi di
dalam, Presdir Tracy menodong pisau ke leher Presdir Daniel!!!!”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Oh!” Noami dan Paula saling bertatapan, tidak ada respon
“Kak Ryan....” Hartono cemas.
“Tenang.” Ryan meliriknya, mengisyaratkannya agar tidak panik.
“Kalian tidak masuk ke dalam?” Bos restoran memandang mereka dengan tercengang
“Lanjutkan pekerjaanmu.” ucap Ryan dengan datar.
“Ugh...
UUTUUL
“Daniel, dengarkan aku baik–baik.”
Tracy memegang pisau dapur dan memperingatkan dengan penuh dominasi.
“Pertama, aku ingin mengambil hak asuh anak.
Kedua, insiden Devina dan Linda yang meracuniku, membunuh Bibi Juni. Aku pasti akan balas
dendam pada mereka, tidak ada yang bisa melindungi mereka.
1/2
Keusa, kedepannya jangan bawa kekasihmu di hadapanku. Kamu ingin bersama siapa, mencari buyak
wanita itu tidak ada hubungannya denganku. Jangan kira kamu bisa memprovokasiku. itu hanya akan
membuatku semakin muak!!!”
Setelah bicara, ia melepaskan pisau dapur dan berteriak dengan marah, “Enyah!”
Daniel dengan keras menckan Tracy ke atas talenan, incnahan kedua tangannya dan mengangkat
kepalanya, lalu memberikan peringatan balik.
“Pertama, anak adalah milik kita berdua. Kamu adalah milikku, tidak ada yang bisa merusak hubungan
keluarga ini.”
“Kedua, aku selalu menyelidiki insiden dua tahun lalu dan mencari bukti. Begitu waktu yang tcpat telah
tiba, aku akan menegakkan keadilan untukmu.”
“Ketiga, hari ini aku berdiskusi masalah bisnis dengan mereka, tidak ada perasaan pribadi, apalagi
sengaja untuk memprovokasimu.”
Satu tangan Daniel menahan dua tangan Tracy, tangan Tracy di tahan di atas kepalanya. Satu tangan
Daniel yang lain memegang wajah Tracy, agar Tracy melihatnya, “Sudah paham?”
“Brengsek!” Tracy mengumpat dan berusaha meronta. Walaupun keterampilan bela dirinya sudah lebih
hebat daripada dulu, tetapi ia masih tak mampu mengalahan Daniel.
Aksi meronta–ronta Tracy ini scperti sebuah godaan, sebuah rayuan...
Dengan cepat, bagian bawah tubuh Daniel bereaksi. Tracy juga merasakannya, ia mengumpatnya,
“Bajingan, apa yang kamu lakukan? Lepaskan aku!”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Kamu berani bergerak lagi?” Daniel mengernyitkan kening dan mengancainnya, “Percaya atau tidak,
sekarang juga aku akan menghabisimu?”
“Kamu...” Tracy kesal hingga wajah dan telinganya memerah, tetapi ia tahu Daniel sangat mungkin
melakukannya. Di saat ini, ada hasrat keinginan gelap di dalam mata Daniel.
“Selama ini aku terlalu banyak menoleransimu, membebaskanmu, kamu malalı berani melukai
suamimu?”
Daniel membelai lehernya, tangannya yang terkotori darah, juga menampar bokong Tracy dengan
bengis, “Begitu urusanku selesai, lihat bagaimana aku membereskanmu!”
“Belum pasti siapa yang membereskan siapa.”
Tiba–tiba, Tracy mengangkat lututnya dan menendang dengan keras.
“Argh”
Daniel tak sempat menghindar. Dalam seketika, urat biru memenuhi wajahnya.
Di luar pintu, Ryan dan Hartono saling memandang, lalu buru–buru masuk ke dalam.
“Tuan Daniel!”
213
Danic) sedang membclakangi mereka, ia membuat gestur tangan keluar‘.
Sciclah mendengar suara pintu tertutup, barulah ia bersandar pada mcja dapur, membungkukkan
pinggangnya dengan kesakitan. Ia berteriak marah sambil mengcrtakkan gigi. “Tracy Moorc, kau
sungguh kejam!!!”