Bab 872
Tracy menatapnya dengan dingin dan tidak mengucapkan sepatah katapun, kemudian berbalik. dan
masuk ke mobil...
Ketika pintu mobil terbuka, Daniel melihat dengan jelas ketiga anak yang ada didalam mobil. anak–
anak pun melihatnya, dengan tergesa–gesa berteriak: “Papi...”
“Pergi dan tinggallah di tempat Mami dulu selama beberapa hari, Papi akan menjemput kalian
nanti.”
Daniel sangat tenang dan rasional, dia tidak akan merebut anak itu dari Tracy di situasi seperti
ini.
Dia tahu jelas bahwa Tracy sangat menyayangi anak–anak sama seperti dirinya, tidak peduli dendam
apa yang ada diantara mereka, dia tidak akan micjiyakiti anak–anak...
Terlebih lagi. ribut dibadapan anak–anak bukanlah hal yang bijaksana, hal itu bisa meninggalkan luka
dan berdampak buruk bagi anak–anak.
“Papi harus hati–hati.” Ujar Carlos.
“Benar, hati–hati.” Carles juga ikut mengingatkan.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Papi, aku takut..” Carla memandangnya dengan tatapan penuh air mata.
“Jangan takut, ada Mami.” Danicl memberikan senyuman lembut kepadanya.
Pintu mobil tertutup, Tracy tidak memberikannya kesempatan untuk menjadi semakin emosional dan
langsung memberi perintah: “Jalan!”
“Baik.” Paula menyalakan mobil dan pergi.
Di dalam mobil. Carla baru memiliki kesempatan untuk menatap Tracy dengan detail, menatap Mami
yang selalu ia rindukan siang dan malam, air matanya icrjatuh dan dia bertanya dengan suara gemctar:
“Mami, apa kamu benar–benar mamiku?”
Carla selalu lebih penakut dari kedua kakaknya, dia tidak memiliki IQ dan EQ yang tinggi seperti
Carlos, dan tidak memiliki jiwa kesatria seperti Carles, dia lebih seperti anak kecil yang sederhana dan
polos...
Tracy tidak berbicara sama sekali, hanya memeluk Carla dengan lembut.
“Mami.”
Mulut kecil Carla mengempis, dia menangis terisak–isak dan tidak bisa mengatakan sepatah katapun.
“Mami, mami...”
Roxy yang berada di sebelah juga memanggil dua kali, lalu menutupi kepala kecilnya dengan
sayapnya, seperti sedang menangis sedih.
“Carla. jangan inenangis lagi. Mami sudah kembali, kita sekcluarga akan segera berkumpul kembali.”
Carles membujuk Carla.
Carlos malah tidak berbicara sama sekali, dia tahu, maminya memang telah kembali, tapi sekeluarga
berkumpul kembali, bukankah ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan
Barusan Mami dan Papi berpandangan, pandangan mereka tampak tidak bersahabat.
Dan juga, ketika mendengar percakapan antara wanita jahat itu dan maminya tadi, dia samar samar
mengerti bahwa keluarga Moorc dan keluarga Wallance tampaknya memiliki dendam, sepertinya akan
sulit untuk memperbaikinya dan menyatukan keluarganya kembali...
“Anak baik, jangan menangis lagi.” Tracy menepuk punggung Carla dengan lembut dan menghiburnya,
“Mami sudah kembali, Mami tidak akan membiarkan kalian diganggu lagi.”
Ada cahaya yang kuat di matanya, dulu, dia begitu lemah dan tidak kompeten, sehingga dia mudah
ditindas oleh orang lain. Namun sekarang. dimasa depan dan scterusnya tidak akan lagi!!!
Dia, Tracy Moore, tidak akan membiarkan siapapun menginjak–injaknya lagi.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmSemua orang yang berusaha mencelakai keluarganya, akan membayarnya dengan darah.
Di bagian ruang kemudi depan, Naomi dan Paula saling memandang dengan tatapan mata yang ruinit.
“Tuan Daniel, semuanya sudah bercs.” Thomas datang melapor dengan tergesa–gesa, “Polisi masih
mengejar Presdir Devina, kita pergi saja dulu. Biar mercka yang mengurus sisanya.”
“Urus Vian dengan baik, biar dia bisa tenang di sana.” Daniel tampak serius.
“Mengerti, saya akan mengurusnya.”
Ryan sangat sedih, Vian adalah pengawal yang dibunuh oleh Devina, dia tahun ini baru berusia 19
tahun, scorang yatim piatu, sudah ikut dengan mereka selama 6 tahun dan selalu dalam kondisi aman,
tidak disangka kali ini...
“Semua ini salahku, aku yang membuatnya menjadi seperti ini.” Hartono menyalahkan diri sendiri.
“Ini bukan salahmu.” Ryan menepuk–nepuk bahunya, “Kamu masih muda, bisa berbuat sampai tahap
ini sudah sangat baik.”
“Kiki juga terluka, bagaimana kondisinya sekarang?” Hartono bertanya dengan mata merah.
“Dia sudah langsung dibawa ke rumah sakit.” Kata Ryan.
“Tuan Daniel, kita pergi saja dulu.” Desak Thomas, “Tidak baik berada disini terlalu lama.”
“Yah Daniel berbalik dan masuk ke mobil, menengok ke belakang dan melihat arah jalan naik ke bukit,
ketiga Mobil G. Patton itu sudah menghilang, sekarang, mereka seharusnya sudah sampai di Vila.