Bab 779
Sore hari. Lily datang menjemput Victoria, ia membawa dua staf mcdis karena cedera parah Victoria
belum pulih.
Tuan Besar mengirim dua pengawal, ditambah Ryan yang mengirim dua orang, total empat pengawal,
satu lokter, dua staf mcdis untuk ikut menemani.
Formasi ini bisa dibilang sangatlalı kual.
Eric yang melihat formasi ini ketika ia menjemput Victoria di tempat parkir Taman Lukehills. tahu bahwa
hubungan Victoria dengan Daniel bukanlah hubungan yang biasa, jadi ia memperlakukannya dengan
sopan.
Berdasarkan perintah Daniel, Eric mengantarkan Victoria ke lantai satu villa itu, di halaman belakang
ada tempat pemandian air panas alami, yang biasa digunakan untuk pengobatan tradisional.
Semuanya telah diatur sedemikian rupa, namun sampai jam 8 malam, Daniel masih belum juga pulang
Victoria terlihat panik dan terus bertanya–tanya, namun ia juga meminta Eric untuk tidak memberitahu
Daniel bahwa ia telah tiba di lokasi, agar Daniel tidak menjadi khawatir dan panik.
Eric menganggukkan kepala, ia menghela napas dengan pelan, Victoria sungguh wanita yang memiliki
lembut
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtMeskipun ia tidak bisa berbicara, namun ia memiliki latar belakang dan pendidikan yang bagus,
temperamennya baik, cantik dan polos, sungguh mampu menggerakkan hati orang lain. Ia sudah layak
disebut sebagai wanita yang sempurna.
Lily merawat luka Victoria dan mengingatkan, “Nona Victoria, lukamu belum sembuh, jadi tidak boleh
berendam di air panas dulu, tapi Nona bisa merendam kaki.”
“Baik, terima kasih Dokter Lily.“)
Victoria adalah orang yang sangat perhatian. la rendah hati dan sopan terhadap setiap bawahan.
Bahkan, ia akan tersenyum dan menganggukkan kepada setiap pelayan yang berjalan keluar masuk
ruangan, sebagai ungkapan rasa terima kasihnya.
“Sama–sama, istirahatlah. Aku pergi merapikan koperku dulu.”
“Pergilah.”
Lily pergi ke karnar sebсlah,
Victoria terdiam, ia menggerakkan kursi rodanya ke arah jendela untuk melihat hujan. Cuacanya baik–
baik saja ketika ia berangkat tadi, dan saat tiba di vila, hujan mulai turun, turun semakin deras. Ia
bertanya–tanya, apakah kondisi jalan akan baik–baik saja ketika Daniel datang nanti.
Persis seperti yang ia perkirakan, mobil Danicl terjebak di pintu keluar tol, macet total dan tidak bisa
bergerak sama sekali.
Danic) sedang menunduk membaca dokumen, tiba–tiba Ryan menunjuk kaca spion dan berseru
tengan kaget: “Itu sepertinya mobil Nona Tracy Moore.”
Daniel mendongak, dan benar saja, itu adalah mobil Rolls Royce Silver milik Tracy Moore.
Mobil di depannya menyalip di antara sela–sela, mobil Rolls Royce Silver pun maju. Sekarang mobil
Rolls Royce Silver berada tepat di barisan yang sama dengan mobil Danic).
“Dunia ini sungguh sempit, ciinanapun selalu bertemu dengan mereka”
Hartono memelototi mobil itu dengan marah, meskipun ia tidak dapat melihatnya dengan jclas, namun
ia dapat merasakan wanita di dalam mobil itu juga sedang memclocotinya.
“Benar.” Ryan yang teringat pada wanita–wanita itu, langsung merasa sakit kepala, “Apa mereka juga
akan pergi ke Taman Lukehills?”
“Tidak mungkin.” Daniel mengerutkan kening, “Apa Duke juga mengundangnya?”
“....” Ryan tertegun sejenak, “Kalau begitu akan sangat merepotkan, Nona Tracy Moore bertemu
dengan Nona Victoria Hilton, meskipun mandi di Sungai Yordan, tetap tidak akan bersih dari dosa.”
“Seharusnya tidak.” Danici berpikir secara rasional. “Sebelumnya kita bertengkar hcbat saat di restoran
di tepi pantai, Duke juga tidak akan sebodoh itu mengundang kita berdua secara bersamaan.”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Betul juga.” Ryan menganggukkan kepala.
Jalan di depan mereka dengan mulai kosong, Rolls Royce hitam hendak maju, namun Rolls Royce
Silver itu menyalip mereka.
Hartono marah dan menggerlakkan giginya: “Wanita–wanita sombong dan kasar.”
“Tidak usah buru–buru, pelan–pelan saja.” Perintah Daniel.
“Baik.” Hartono tidak berani mengomel lagi.
Mobil melaju perlahan, butuh lebih dari sepuluh menit untuk keluar dari pintu tol.
Akhirnya, mereka tiba di Taman Lukchills, Daniel tidak langsung pergi ke hotel pemandian air panas,
melainkan pergi ke ruang perjamuan terlebih dahulu.
Duke Louis menyelenggarakan perjamuan di sini untuk menyambutnya, ada juga beberapa mitra kerja
dari Perancis yang datang, siap untuk membahas tentang Proyek Stadion.
Daniel turun dari mobil, Eric segera menyambutnya, “Presdir Daniel, Duke Louis sedang menunggumu,
Nona Victoria juga sudalı tiba. Apakah anda ingin memanggilnya ke sini?”
“Tidak perlu.”
Daniel tidak ingin Duke tahu bahwa Victoria juga datang ke sini, yang terpenting adalah Duke tinggal di
scbuahı vila bercava Tiongkok di sisi lain arena pacuan kuda, keduanya berada di jarak
yang cukup jauh dan tidak akan saling mengganggu