Bab 2022 Pria Sangat Menakutkan
Lorenzo memuntahkan teh panas, batuk tiada henti.
Jasper segera menepuk punggungnya, menghiburnya, “Tuan jangan cemas, seharusnya Nona baik-baik saja .....
“Apa yang terjadi? Kenapa tiba-tiba bisa pergi???”
Lorenzo berkata sambil mengeluarkan ponsel, menghubungi Dewi.
“Bukankah harus ditanyakan pada Anda?” Jasper berkata dengan lemah, “Aku dengar Kelly melaporkan, Nona
bertengkar dengan Tuan, Tuan membuatnya marah sampai pergi.”
“Aku??” Lorenzo tidak bisa berkata-kata. Menurutnya, meski bertengkar, cukup dijelaskan saja setelah
semuanya selesai, kenapa harus pergi??
Wanita itu benar-benar
Saat sedang marah, terdengar sebuah suara di telepon, “Nomor yang Anda tuju sedang tidak
aktif!”
Dia mengerutkan kening, segera bertanya, “Ke mana dia pergi? Sudah pergi berapa lama?”
“4 jam 10 menit.” Jasper mengatakannya dengan jelas, “Sonny bilang, dia menendang seorang pengawal,
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtmerampas sebuah mobil Lamborghini, langsung terbang melewati tembok halaman, melaju pergi
Sonny menduga mungkin dia akan pergi ke bandara, maka segera membawa orang ke bandara untuk
menghentikannya, tapi dia malah pergi ke kota terdekat untuk naik pesawat. Sonny juga baru memastikannya
setelah menemukan mobil Lamborghini itu.
Sekarang dia sudah naik pesawat menuju ke Swedoland....”
H
Lorenzo tercengang. Dibandingkan dengan semua bawahannya, serangkaian tindakan Dewi lebih berani dan
lebih termotivasi, merupakan sifat yang dia suka.
Tapi....
Bukankah wanita itu terlalu keras?
Dia juga tidak melakukan sesuatu yang salah padanya, bukankah hanya menutup telepon?
Apa perlu sampai menendang pengawal, merampas mobil, pergi ke kota lain, dan langsung naik pesawat ke
Swedoland?
Kalau kelak sudah menikah, bukankah wanita itu akan mengamuk dan pulang ke rumah orang
tuanya setelah bertengkar?
yang bisa Dia memang punya banyak bawahan yang bisa ditendang, juga punya banyak mobil dihancurkannya,
tapi jantungnya tidak akan tahan.
“Tuan, apa perlu menyuruh Jeff dan Sonny membawa orang mencarinya ke Swedoland?” Jasper mencoba
bertanya, “Takutnya Nona Dewi tidak mau pulang...”
“Biarkan Jeff terus melakukan tugasnya dulu. Itu sangat penting.” Lorenzo memberi instruksi dengan tegas,
“Suruh Sonny bawa orang ke Swedoland, jangan mengganggunya, cukup lindungi secara diam-diam.”
“Baik, mengerti.” Jasper segera menyampaikan perintah.
Lorenzo mencoba menghubung Dewi lagi, tapi ponselnya tidak aktif, mungkin sekarang masih berada di
pesawat.
Setelah berpikir sejenak, dia mengirim pesan teks padanya, “Hubungi aku setelah melihat pesan!”
Biasanya dia tidak suka menjelaskan. Menurutnya, kedua orang yang bersama harus saling. percaya. Selain itu,
dari awal sampai akhir, dia tidak melakukan kesalahan apa-apa, kenapa wanita itu selalu cemburu dan
mencurigainya?
Kebiasaan buruk itu harus diubah.
Hatchi, hatchi ....
Dewi bersin beberapa kali di pesawat, yakin bahwa si berengsek Lorenzo sedang memarahinya.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
Saat memikirkan semua perbuatan Lorenzo, dia sangat marah sampai menggertakkan gigi, sangat ingin
mencekiknya sampai mati.
Saat sedang emosi, tiba-tiba Dewi menyadari gadis di sampingnya sedang menangis, sudah menghabiskan
sebungkus tisu, terus menyeka air mata dan ingus....
“Apa kamu baik-baik saja?” Dewi memberikan sebungkus tisu padanya, menghiburnya, “Dalam hidup ini, kita
pasti akan menemui kesulitan, berpikirlah lebih terbuka.
“Bajingan, menipu cintaku, juga menipu uangku, sekarang aku tidak punya apa-apa, bahkan mengandung
anaknya, huhuhu....”
Gadis itu memegang perut, menangis lebih sedih.
“Hah?” Reaksi Dewi sangat besar, “Uangmu juga ditipu? Berapa banyak yang ditipu?”
“Aku memberikan semua biaya sekolah dan biaya hidup yang diberikan orang tuaku padanya. Kalau ditotal,
jumlahnya lebih dari 600 juta. Orang tuaku mengira aku masih bersekolah. Aku tidak tahu bagaimana
menjelaskannya pada mereka saat pulang nanti....”
Gadis itu menangis sangat sedih, memegang perut dan berkata, “Saat baru hamil, dia berbohong.
padaku bilang akan menikahiku. Tapi, dia terus menundanya sampai perutku sudah besar, dia juga kabur.
Sekarang aku harus bagaimana?”
“Uhm...” Saat mendengar ucapannya, Dewi langsung merasa bahwa pria sangat menakutkan, cinta begitu
menakutkan, bukan hanya menipu perasaan, juga menipu uang...