We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Chapter 63
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 63

“Reva!” teriak Alina dengan sangat marah: “Kau bilang rekening perusahaan bisa dicairkan. Coba kau

beri tahu aku bagaimana cara mencairkannya?”

Reva:”Orang yang bertanggung jawab terhadap masalah ini adalah manajer Jansen Dong. Besok

siang kita cukup mengajak Jansen makan siang saja.”

Axel dan Alina tampak kecewa: “Omong kosong! Jika masalah ini begitu mudah kami telah

menyelesaikannya sejak awal! Orang yang bernama Jansen ini sudah jelas dengan sengaja mau

mempersulit kami. Apakah bisa diselesaikan hanya dengan makan siang saja?”

Hana memandang Reva dengan kesal: “Reva, kuberitahu yah, manajer Jansen ini sebenarnya hanya

ingin mendekati kakakku saja. Tetapi kau malah membuat kakakku mengajaknya makan siang? Kau

ingin kakakku melayaninya di tempat tidur yah?”

Axel terlihat sangat kesal: “Reva, kau benar-benar sangat tidak berguna. Kau ini sedang mendorong

Nara ke mulut buaya!”

Alina: “Julian itu orang yang sangat baik sekali. Dia tadi mau meminjamkan uang kepada Nara tanpa

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

syarat tetapi kau malah menolaknya.”

“Sebaliknya kau malah membiarkan Nara mengajak seorang lelaki tua yang jahat untuk makan siang

dengannya. Reva kau ini hanya seorang pecundang!”

Hana: “Dia memang tidak bisa melihat keluarga kita bahagia!”

Nara yang berada di dalam kamar juga merasa sangat kecewa. Dia mengira Reva memiliki jalan

keluarnya.

Tak disangka ternyata malah seperti ini.

Ternyata manajer Jansen memang bukan orang baik.

Jika dia mengajaknya makan siang bukankah sama saja dengan dia mempersembahkan dirinya

sendiri untuk dihina?

Reva, kau benar-benar telah membuat aku kecewa!

“Sudahlah, Reva, lebih baik kau mempersiapkan perceraian dengan Nara saja.” Axel melambaikan

tangannya:”Kau juga tak perlu khawatir, kami akan memberimu

112

500.000 dolar sebagai kompensasi perceraian. Dan itu cukup untukmu. Kau dapat menggunakannya

untuk waktu yang cukup lama!”

Reva menghela nafas: “Pa, Ma, percayalah kepadaku. Dengan mengajaknya makan siang besok,

masalah ini pasti akan beres!”

Alina berkata dengan marah, “Mengapa kami harus mempercayaimu?”

Reva: “Aku jamin dengan nyawaku!”

“Kau …” Alina tiba-tiba terdiam sambil berpikir.

Setelah beberapa saat Alina bergumam dengan suara pelan, “Memangnya nyawamu itu berharga?

Pakai nyawamu sebagai jaminan lagi!”

Setelah makan malam Axel dan Alina turun untuk berjalan-jalan.

Mereka yang belum terlalu lama berjalan dibawah melihat Hiro sedang berlari ke arah mereka.

“Pa, Ma!” Hiro berkata sambil terengah – engah, “Aku punya sesuatu yang penting untuk dibicarakan

dengan kalian.”

“Ada apa?” tanya keduanya penasaran.

Wajah Hiro tampak misterius: “Tadi ketika aku sedang mengerjakan proyek aku berkenalan dengan

seorang petinggi yang cukup berpengaruh. Lalu aku menceritakan perihal rekening perusahaan hari ini

kepadanya. Dia mengatakan ini. hanya masalah sepele saja. Mudah baginya untuk menyelesaikan

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

masalah ini.”

“Apa?” tanya Axel dan Alina dengan cepat berkata:”Kalau.. kalau begitu bisakah kita meminta

bantuannya?”

“Tentu saja, kalau tidak untuk apa aku mencari kalian berdua!” Hiro berkata sambil tersenyum:”Pa, Ma,

kebetulan malam ini petinggi itu ada waktu jadi aku mengundangnya. Kalian berdua ikut bersamaku

untuk bertemu dan membicarakan hal ini dengannya yuk?

Axel berkata dengan suara rendah, “Bertemu dengannya sekarang? Kami tidak siap, lebih baik kami

pergi membelikan beberapa hadiah dulu untuknya?”

“Aduhh, Pa, Ma, kau anggap siapa petinggi besar ini? Gerutu Hiro dengan wajah cemberut:”Setiap

menit dari petinggi ini bernilai ratusan ribu dolar, dia mana peduli dengan hadiah – hadiahmu itu?”

“Benar juga!” kata Axel dengan sangat gembira: “Aduhh, Hiro, kau ini benar-benar sangat memikirkan

dan mengkhawatirkan keluargamu. Ayo, ayo, mari kita pergi temui petinggi ini!”

Saat mereka pulang di malam harinya, Axel dan Alina merasa sangat senang dan bangga.

“Nara, kau tak perlu mengkhawatirkan masalah rekening perusahaan lagi!” Axel melambaikan

tangannya: “Jangan khawatir, tidak lama lagi rekening perusahaan pasti

akan cair!”

Previous Chapter

Next Chapter