We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Chapter 518
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

 

Menantu Dewa Obat 

5 mutiara 

Bab 518 

Paman Fauzi merasa kesal. “Kau tahu apa?” 

“Aku benar–benar percaya dengan direktur Lee!” 

 

Putra paman Fauzi juga berkata dengan tegas, “Pa, aku tidak percaya dengan orang ini!” 

“Semua pengobatan jaman sekarang sudah menggunakan metode pengobatan barat. Bagaimana mungkin masih

ada orang yang bisa menggunakan metode akupuntur seperti ini?” 

“Ini menyangkut kesehatan dan fisik mama, aku tidak bisa membiarkanmu melakukannya dengan sembarangan!” 

Paman Fauzi langsung kesal. “Kau...” 

Dengan cepat Reynald berkata, “Paman Fauzi, bro, bagaimana kalau begini 

saja?” 

“Kau biarkan tante ketigaku yang mencobanya terlebih dahulu dan setelah itu kita lihat hasilnya?” 

“Kalau bocah ini tidak memiliki kemampuan, maka jangan ijinkan dia mengobati tante.” 

“Kalau dia berhasil baru ijinkan dia mengobati tante, beres kan begitu?” 

Saat semua orang mendengarkan ucapannya ini, mereka semua langsung menunjukkan ekspresi sedikit

menghina. 

Si Reynald ini memang benar– benar bajingan. 

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Demi menjilat keluarga paman Fauzi, dia sama sekali tidak ragu mengorbankan tante ketiganya untuk menghadapi

resiko ini. 

Ucapan seperti ini pun dia masih berani mengatakannya. Benar – benar menjijikkan sekali. 

Paman Fauzi mengerutkan keningnya karena dia sepenuhnya percaya 

kepada Reva. 

Tetapi, tekanan dari putranya membuatnya tidak bisa berbuat apa – apa. 

“Direktur Lee, aku benar– benar minta maaf.” 

“Anakku ini benar–benar terlalu lancang dan sangat keterlaluan.” 

“Aku juga tidak mampu menasehatinya!” | 

“Bagaimana kalau kau mengobati mamanya Carlos dulu?” ujar paman Fauzi dengan perasaan tidak enak hati. 

Reva mengangguk dengan tenang. Dia bisa melihat tatapan ketidakpercayaan di mata putra paman Fauzi terhadap

dirinya. 

Lalu Reva menoleh ke mama Carlos dan berkata, “Tante, ijinkan aku mengobatimu dulu yah.” 

Mama Carlos juga sangat lugas dan dia langsung menyetujuinya. “Boleh.” 

“Reva, maaf telah merepotkanmu.” 

Tepat ketika Reva baru saja akan memulai tiba – tiba Reynald berkata, “Semua orang perhatikan dengan baik.” 

“Tante ketiga aku sekarang baik – baik saja.” 

“Kalau nanti terjadi sesuatu dengannya, kalian semua harus menjadi saksi sehingga bocah ini tidak bisa

menyangkal dan berkelit.” 

Semua orang langsung mengangguk. 

Dengan tak berdaya mama Carlos berkata, “Reynald, apa yang kau bicarakan itu?” 

“Reva ini sedang membantuku, bagaimana... bagaimana kau bisa memperlakukannya seperti ini?” 

“Reva, kau jangan marah. Ini benar–benar merepotkanmu!” 

Reva terkekeh. “Tante, kau tidak perlu sungkan terhadapku.” 

“Baiklah, sekarang kau berbaring dulu dan jangan berbicara lagi.” 

Mama Carlos memejamkan matanya lalu Reva mengeluarkan tujuh buah jarum perak. Dia berhenti sejenak lalu

dengan cepat tangannya bergerak seperti sedang terbang saja. Dia menusukkan ketujuh jarum perak itu ke

mamanya Carlos. 

Semua orang yang berada di sekitar ruangan itu langsung tercengang. Ketujuh jarum perak itu ditusuk oleh Reva

hanya dalam satu kali tarikan nafas. 

Kecepatan tangannya sangat cepat sehingga semua orang seperti belum tersadar kembali. 

Tak perlu membahas apakah penyakitnya bisa disembuhkan atau tidak dulu. Cukup dengan melihat kecepatan

tangannya ini saja sudah membuat semua orang takjub. 

Ketujuh jarum perak ini ditusukkan ke wajah mamanya Carlos. Semua orang bisa melihat wajah mama Carlos yang

memerah seolah–olah darah dari seluruh tubuhnya hanya menuju ke kepalanya. 

Dan pada saat ini, Reva mengeluarkan jarum perak paling tebal yang ada di dalam set jarum itu dan menusuk

hidung mama Carlos dengan ringan. 

Seketika itu juga, darah menyembur keluar dari hidung mama Carlos dan mengeluarkan darah yang banyak. 

Carlos dan papanya langsung tercengang. Dengan cemas dia berkata, “Ini.. ini kenapa jadi mimisan seperti ini?” 

Reynald menggunakan kesempatan itu untuk berteriak. “Aihh, Reva, apa yang telah kau lakukan terhadap tante

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

ketigaku?” 

“Kau sudah membuatnya berdarah. Ketrampilan medis macam apa yang kau bualkan itu?” 

“Baru kali ini aku dengar akupuntur bisa membuat orang lain berdarah: Kau benar – benar seorang penipu!” 

“Panggil polisi. Cepat panggil polisi dan tangkap si bajingan ini!” 

Paman Fauzi langsung tercengang sementara putranya biasa saja ekspresinya, seolah – olah kejadian itu memang

sudah bisa ditebak. 

“Pa, kau sudah lihat kan?” 

“Aku sudah bilang, akupuntur itu hanya tahayul di masa lalu saja. Pengobatan seperti itu benar– benar penipuan.” 

“Bagaimana mungkin metode akupuntur bisa menyembuhkan penyakit?” 

Ujar paman Fauzi sambil menekukkan wajahnya. 

Paman Fauzi tampak bingung, “Ini tidak mungkin deh?” 

“Ketrampilan medis direktur Lee sangat bagus, apa... apa yang telah terjadi?” 

“Tepat ketika semua orang sedang merasa panik, tiba – tiba mama Carlos melambaikan tangannya dan berkata,

“Jangan... jangan khawatir. Aku baik – baik saja. Aku baik – baik saja.” 

“Alih, kenapa aku merasa, kepalaku sama sekali tidak pusing lagi.” 

Mata Carlos langsung membelalak dengan lebar. Karena mamanya mengalami pendarahan otak jadi dia sering

mengatakan kalau dia selalu merasa pusing 

Tetapi sekarang, dia mengatakan bahwa dia tidak pusing lagi? 

 

 

Previous Chapter

Next Chapter