We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Chapter 355
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

 

Menantu Dewa Obat 

Bab 355 

Setelah keduanya masuk ke dalam ruangan, Reva hanya melirik mereka dan mengabaikannya. 

Usai mendengar kata – kata Dion, Reva meletakkan cangkir teh di tangannya, “Dion, kau masuk ke ruangan yang

salah.” 

“Ruangan ini adalah ruangan untuk para perwakilan di kota Carson!” 

 

Dion sangat marah: “Kentut!” 

“Apa itu perwakilan kota Carson? Memangnya ada ruangan tersendiri untuk kota Carson?” 

“Kau juga tidak pergi mengaca dulu. Kau ini pantasnya hanya duduk di toilet saja!” 

Devi yang berada di sebelahnya langsung tertegun. 

Saat berada diluar tadi, Dion tampak menarik dan berbicara dengan sangat elegan terhadapnya. 

Tak disangka ketika masuk ke ruangan ini, baru berbicara beberapa kata saja dia sudah langsung memaki ucapan –

ucapan seperti ini. 

Apakah keramahan dan keeleganannya yang di luar tadi hanya drama saja? 

Dan pada saat ini semua perasaan suka yang dia kumpulkan untuk Dion langsung sirna. 

Dia ingin menarik kembali tangannya tetapi Dion bahkan menariknya dan memeluknya lebih erat. 

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

“Nona Tanaka, coba kau beritahu dia, ruangan siapa sebenarnya ini?” 

Dion mendengus dingin. 

Devi tampak tak enak hati, “Tuan muda Regatta, sebenarnya tuan Lee juga dari provinsi Yama...” 

Dion sangat maralı, “Diam!” 

“Pria seperti ini juga bisa dikatakan sebagai orang dari provinsi Yama!” 

“Bajingan rendahan seperti ini pun bisa kau bandingan dengan orang orang dari provinsi lama kita? Kau mau

menghinaku?” 

Devi langsung pucat karena ketakutan. Dia tidak tahu tentang dendam di antara Reva dan Dion. Dan dia juga tidak

tahu bagaimana harus menengahinya untuk sementara. 

Reva terkekeh, “Dion, urusan kita berdua lebih baik kita selesaikan berdua saja.” 

“Kehebatan macam apa itu dengan mempermalukan seorang gadis di sini?” 

Kalimat ini langsung membuat pandangan Devi kepada Reva menjadi berbeda. 

Dion tertawa, “Aku memang ingin mempermalukannya!” 

“Dia sendiri yang datang kepadaku untuk di hina, kau tidak suka?” 

“Reva, aku kasih tahu yah.” 

“Setelah kejadian hari ini, tidak hanya dia saja tetapi istrimu Nara juga aku akan membuatnya berbaring di depanku

dengan patuh!” 

Air muka Devi langsung berubah lagi. Dia tidak pernah menyangka bahwa setelah Dion melepaskan topeng

penyamarannya akan begitu menakutkan. 

Dia mundur selangkah dan berusaha keras untuk melepaskan tangannya. 

Tetapi siapa sangka Dion malah semakin erat memeluknya dan memelintirnya sedikit sehingga menyebabkan

pergelangan tangannya hampir patah. 

“Aduh!” 

“Kau... lepaskan tanganku!” 

“Kau telah menyakiti aku!” 

Devi menegurnya dengan marah. 

Dion menoleh dan menatapnya dengan wajah muram. Lalu dia menampar wajahnya sambil memaki, “Dasar

jalang, tutup mulutmu!” 

“Berdiri yang baik di sini, jika tidak jangan salahkan aku karena bersikap kasar!” 

Devi belum pernah melihat orang yang kasar seperti itu sejak dia masih kecil jadi dia merasa sangat ketakutan

hingga tak bisa berbicara. 

Reva mengerutkan keningnya. Meskipun dia tidak terlalu menyukai Devi ini tetapi bagaimanapun juga dia adalah

cucu dari dokter Tanaka. 

Apalagi dokter Tanaka sudah banyak membantunya sebelum ini. Dan Reva masih mengingat akan budinya. 

“Dia hanya seorang gadis kecil, untuk apa kau mempermalukannya?” 

“Lepaskan dia, mari kita selesaikan urusan kita!” 

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Reva berkata dengan dingin. 

Dion mencibir: “Urusan kita memang harus diselesaikan!” 

“Tetapi, apa yang ingin aku lakukan ini bukan urusanmu, kau tak berhak mengaturku!” 

“Jalang ini datang untuk mengantarkan dirinya sendiri kepadaku, mengapa aku harus membiarkannya pergi?” 

“Keluar kau dari sini. Tunggu sampai aku selesai bermain dengan puas lalu aku akan mencari kau untuk membuat

perhitungan denganmu!” 

Dengan marah Devi berkata, “Dion, apa... apa yang kau katakan?” 

“Siapa yang datang mengantarkan diri kepadamu?” 

Dion langsung tertawa: “Ooh, bukan begitu?” 

“Heh jalang, kau jangan bilang bahwa kakekmu sendiri yang benar – benar memintamu untuk menyambutku!” 

“Dasar jalang kau, bukannya kau ingin berhubungan denganku hanya karena aku adalah penerus kesepuluh

keluarga terpandang di ibukota provinsi? Dan kau mengantarkan dirimu kepadamu dengan tak ada rasa malu!” 

“Kau kira aku benar – benar idiot yang mau menerima wanita mana saja yang ingin mendekatiku?” 

Air muka Devi langsung memerah. 

Dokter Tanaka memang tidak memintanya untuk menyambut Dion. Dia sendiri yang membuat keputusan itu. 

Kalau di ingat – ingat lagi, memang dia sendiri yang ingin mendekati penerus dari kesepuluh keluarga terpandang di

ibukota provinsi ini sehingga itu sebabnya dia membuat keputusan ini! 

 

 

Previous Chapter

Next Chapter