We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Chapter 353
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

 

Menantu Dewa Obat  

Bab 353 

Si hitam itu tampak kesal dan berkata, “Ngobrol yah ngobrol aja, mengapa sampai menyebutkan mama–ku?” 

“Sclain itu, saat mengatakan atau melakukan sesuatu kita harus memposisikan diri kita di situasi orang itu.” 

“Aileen, keuka kau diganggu olch beberapa gadis di sekolah dan kakak laki – lakimu datang untuk memukuli

mereka. Apakah kau masih akan mengatakan bahwa kakakmu itu tercela dan tidak tahu malu?” 

 

Aileen segera berkata, “Memangnya bocah itu bisa dibandingkan dengan kakakku” 

“Kakakku itu membalas dendam untukku!” 

“Lagipula, para jalang itu memang pantasi di bunuh!” 

Si hitam mengangkat bahu, “Ya, kau dipukuli dan kakakmu memukuli wanita – wanita itu demi kau, itu

dibenarkan.” 

“Sekarang Helen dipukuli dan Reva membalaskan dendamnya, lalu Reva pantas mati?” 

“Hei, siapa yang tidak masuk beradab sekarang?” 

Aileen membuka mulutnya tetapi kemudian terdiam lagi. 

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Akhirnya dengan marah dia berkata, “Sikap apa yang kau tunjukkan itu? Bagaimana cara kau berbicara?” 

“Aku kan seorang gadis, memangnya kau tidak bisa mengalah yah?” 

Dengan tak berdaya si hitam berkata, “Aku sedang membahas masalah adab beradab ini denganmu!” 

Dengan marah Aileen berkata, “Jadi maksudmu aku tidak beradab?” 

“Aku sedang membahas masalah sikap denganmu, sedangkan kau apa yang kau bicarakan itu?” 

Si hitam terdiam. 

Lalu dengan cepat Luis menengahi, “Sudah, sudah, kak, untuk apa kau marah hanya gara – gara masalah sepele

seperti ini.” 

“Lebih baik kita bahas dulu masalah kak Devi.” 

Aileen cemberut dan berkata, “Aku tak peduli siapa yang benar ataupun salah!” 

“Devi, bagaimanapun juga, pria seperti ini jelas bukan pasangan yang cocok untukmu.” 

“Lihat saja penampilannya itu, wajahnya yang jelek dan pakaiannya yang lusuh.” 

“Dan masih merupakan menantu sampah pula? Dan juga seorang petugas pembersih toilet RS?” 

“Aduhh, apa sih yang ada di benak kakekmu itu? Bagaimana caranya dia membiarkan orang seperti itu masuk ke

tempat ini?” 

“Bahkan dokter Hale pun sangat sopan padanya. Ini benar–benar seperti kerasukan setan semua!” 

Luis mencibir, “Kak, memangnya kau masih tidak menyadari?” 

“Semua orang yang percaya kepada bocah itu adalah para orang tua.” 

“Coba kalian katakan, jangan – jangan bocah itu memang ahli dalam menipu orang tua?” 

“Sekarang para orang tua itu memang lebih kolot dan mudah ditipu terutama oleh orang – orang yang sudah

sering berkeliaran di lingkungan sosial.” 

Mata Aileen langsung berbinar, “Ya, ya, ucapanmu itu sangat mungkin!” 

“Devi, kakekmu juga sepertinya begitu menghormatinya.”  

“Kau harus lebih hati – hati, penipu seperti ini sangat pintar.” 

“Para orang tua itu banyak yang tertipu.” 

“Bagaimana jika kau mengingatkan kakekmu? Sekalian mengingatkan dokter Hale juga?” 

Devi mengernyit sedikit, dia memang telah mendengar banyak sekali kasus seperti ini. 

Hanya saja, dia tidak menyangka bahwa kakeknya juga akan mengalami hal seperti itu suatu hari! 

Setelah merenung sejenak lalu Devi menggelengkan kepalanya dan berkata, “Sudahlah, lebih baik aku tidak pergi

untuk mengingatkannya.” 

“Kakek sedang sangat marah kepadaku sekarang. Jika saat ini aku pergi memberitahunya bukannya sama saja

dengan meminta omelannya!” 

“Sudah, sudah, kalian juga tidak usah mengurusinya lagi, biarkan saja.” 

Aileen mengangguk, “Ya benar, para orang tua ini tidak akan mau mendengar nasihat kita.” 

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

“Kau pergi untuk menasihatinya tetapi dia malah merasa kau ingin menyakitinya dan udak berbakti kepadanya.” 

“Nanti kalau sudah tertipu dan mengalami kerugian, dia baru menyadari siapa yang benar benar baik kepadanya.” 

“Biarkan saja. Nanti saat mereka menyesal, baru kita lihat apakah mereka masih mau percaya kepada bocah itu!” 

Luis tersenyum dan berkata, “Oke, kak Devi, kau juga tidak perlu marah dengan orang seperti itu.” 

wuwuuu 

“Ayo cepat, tuan muda Regatta akan segera tiba.” 

“Sekalipun si Reva itu memiliki ilmu yang hebat tetapi apakah dia bisa dibandingkan dengan seutas rambut luan

muda Regatta?” 

“Tak ada gunanya menunda waktu untuk melihat luan muda Regatta demi orang seperti itu!” 

Mata Devi langsung berbinar, yah itu benar. 

Di antara begitu banyak orang yang datang ke pertemuan pertukaran kali ini, pemuda yang mana yang bisa

dibandingkan dengan Dion?” 

 

 

Previous Chapter

Next Chapter