We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Chapter 343
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

 

Bab 343

Tiba – tiba air muka Helen berubah, lalu dengan cepat dia meraih lengan Reva dan berkata, “Kak Reva, kau.. kau

pergi dulu saja.”

“Nanti begitu polisi datang, itu… itu akan merepotkan…”

Reva tersenyum dengan ringan, “Tidak apa – apa!”

“Meskipun aku tidak punya kartu undangan tetapi mereka juga tidak dapat melakukan apa – apa kepadaku!”

 

Xavier mencibir: “Reva, kau kira dengan Nara yang telah mendapatkan perusahaan farmasi Shu bearti kau sudah

cukup hebat?”

“Pertemuan pertukaran medis ini merupakan acara penting bagi komunitas medis di keenam provinsi selatan.”

“Semua orang yang datang ke sini adalah tokoh-tokoh terkenal di bidang medis dari berbagai provinsi.”

“Perusahaan farmasi Shu itu tidak ada apa-apanya di sini!”

“Dan kali ini, Nara juga tidak akan bisa menyelamatkanmu!”

Xavier menghindari pembicaraan tentang Reva yang ikut berpartisipasi dalam pertemuan pertukaran medis

tersebut.

Dia sengaja melakukannya untuk mempermalukan Reva saja.

Reva mencibir dan tidak mengatakan apa – apa.

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Pada saat ini sekelompok satpam bergegas keluar dari lokasi acara dan mengepung mereka dengan wajah garang.

Manajer Rasya sangat marah dan langsung berteriak, “Itu dia! Itu dia!”

“Tangkap dia!”

“Patahkan semua jari – jarinya!”

“Brengsek, berani – beraninya kau datang ke villa Connor ini untuk membuat masalah. Aku ingin lihat bagaimana

kau mati nanti!”

Ada banyak orang di sekitar mereka dan semuanya memandang Reva dengan jijik.

“Seorang brondong tak berguna yang hanya menjadi menantu sampah benar – benar tak tahu diri sama sekali.

Apakah dia pikir dirinya ilu benar-benar orang terpandang?”

“Jangan bilang properti itu milik keluarga mertuamu, bahkan jika rumah itu milikmu juga apa

gunanya?”

“Datang ke sini untuk mencari masalah sama saja artinya dengan meminta masalah!”

“Orang seperti ini harus di beri pelajaran. Kalau tidak dia benar -benar menganggap dirinya itu sesuatu!”

“Hehehe, kali ini tidak sesederhana di beri pelajaran saja.”

Para satpam itu langsung mengepung Reva dan bersiap untuk menyerangnya.

Dan di saat yang sama tampak sekelompok orang turun dari tangga. Mereka adalah Devi dan teman-temannya.

Saat Reva melihat Devi lalu dia segera berkata, “Bagaimana cara aku masuk ke sini tadi, kau bisa bertanya kepada

wanita itu!”

Semua orang menoleh dan terkejut ketika mereka melihat Devi.

Manajer Rasya langsung panik dan dengan tergesa-gesa berkata, “Heh bocah, kau jangan sembarangan

menunjuk!”

“Memangnya kau tahu siapa dia?”

“Dia itu cucu dari dokter Tanakan, putri sulung keluarga Tanaka. Namanya Devi Tanaka.”

“Kau kira kau siapa hah, berani – beraninya mengganggu nona Tanaka. Kau benar-benar ingin cari mati yah?”

Saat Xavier melihat Devi dia langsung mengaguminya.

Sekarang saat mendengar nama itu disebutkan, tatapan matanya bahkan tampak lebih bersemangat lagi.

“Dia adalah Devi Tanaka? Benar-benar cantik sekali!”

“Jika aku bisa menikahinya, keluarga Shu aku pasti akan bangkit kembali!”

Diam-diam Xavier berpikir di dalam hatinya.

Melihat situasi di sini, Aileen langsung bertanya – tanya, “Devi, siapa itu?”

“Mengapa dia berbicara sambil menunjuk dirimu?”

Devi tertawa ketika mendengar kata-kata itu. Dia menoleh dan wajahnya tampak dingin.

Ada apa lagi dengan pria ini?

Baru masuk sudah membuat masalah lagi?

Luis tersenyum dan berkata, “Bukannya dia adalah calon yang dijodohkan kepada kak Devi sejak bayi itu?”

Kerumunan itu langsung tertawa terbahak-bahak.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Wajah Devi langsung memerah dan menatap Luis sambil memakinya, “Diam kau!”

“Dia hanya mengenal kakekku. Apa hubungannya denganku?”

“Orang ini benar-benar merepotkan!”

Luis langsung tersenyum dan berkata, “Kak Devi, bagaimana kalau aku membantumu mengusirnya?”

Devi tampak ragu – ragu sejenak. Lalu dia menggelengkan kepalanya dan berkata, “Sudahlah, lupakan saja.”

“Lagipula, ini adalah pesan dari kakekku. Jika mengusirnya bukankah malah akan membuat malu kakekku?”

“Oke, kalian bermain – main dulu saja. Aku akan pergi menangani masalah ini!”

Aileen mengangguk, “Devi benar.”

“Oke, mari kita ke depan dulu. Katanya tuan muda Regatta akan segera tiba.”

“Devi, cepatlah, jangan menunda waktu untuk melihat tuan muda Regatta.”

Devi mengangguk – angguk lalu berjalan ke tempat kejadian sambil mengerutkan keningnya.

“Apa yang terjadi?”

Manajer Rasya berjalan sambil menyanjungnya, “Nona Tanaka, keduanya masuk ke sini tanpa kartu undangan.”.

“Mereka menyelinap masuk ke lokasi acara dan mencoba mencuri sesuatu dari sini.”

“Setelah ketahuan mereka malah menghajar orang di sini. Aku sedang menanganinya sekarang!”

 

 

 

 

Previous Chapter

Next Chapter