We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Chapter 200
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

 

Setelah Xavier diusir lalu Dylan berkata, “Anya, aku sudah mengusir orang – orangku yang tidak tahu aturan!”

“Sekarang giliranmu.” “Kedua orang ini juga tidak memenuhi syarat untuk hadir dalam resepsi Genting. Aku harap

kau mau mengusir mereka juga!” Lalu Anya berkata dengan dingin, “Tidak mungkin!” “Mereka memang sengaja

diundang oleh aku sendiri. Dan ini adalah kualifikasi mereka.” Orang – orang yang berada disekitar Dylan tampak

tidak senang. Lalu Shiro berkata dengan kencang: “Kak Anya, jika kau bersikeras melakukan ini maka jangan

salahkan kami jika bersikap kasar!” “Kau dapat bertanggung jawab atas resepsi Genting ini juga berkat kekuatan

yang diberikan oleh sepuluh keluarga terpandang kepadamu.” “Tetapi kau malah dengan sengaja mengundang

orang yang tidak memenuhi syarat untuk datang ke resepsi ini?” “Hehh, jika sampai para tetua mengetahuinya,

menurutmu apakah mereka akan mengambil kembali semua kekuatanmu itu?” Raut wajah Anya tampak dingin.

Shiro dengan jelas sengaja mengancamnya. Dan sekarang orang – orang yang berada disekitar Dylan semuanya

menatap Anya dengan ekspresi yang buruk. Tampak sangat jelas jika Anya tetap bersikukuh dengan sikapnya maka

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

orang – orang ini pasti akan menghubungi para tetua keluarga. Sebenarnya kebanyakan orang dari sepuluh

keluarga terpandang itu tidak setuju jika Anya yang bertanggung jawab atas resepsi Genting ini. Hanya saja di

waktu dulu kesepuluh keluarga terpandang ini tidak kompak. Ditambah lagi dengan Anya yang selalu bertindak

dengan hati – hati sehingga tidak ada yang bisa melakukan apapun pada Anya. Kali ini jika kesepuluh keluarga

terpandang itu bersatu maka kemungkinan besar Anya berada dalam masalah. Dan di saat yang bersamaan tiba –

tiba seorang wanita menyeletuk sambil melirik Reva: “Hei, bisakah kalian memikirkan posisi kak Anya juga?”

“Apakah kalian tidak melihat kesulitan kak Anya? Tidak malukah kalian berdua masih bertahan disini?” “Jika kalian

benar – benar menganggap kak Anya sebagai teman kalian maka seharusnya kalian berdua cukup tahu diri dan

pergi dari sini tanpa perlu menambahkan masalah untuk kak Anya!” Raut wajah Anya tampak berubah lalu dengan

cepat dia berkata, “Yumi, jangan bersikap kasar terhadap tuan dan nyonya Lee.” Nara merasa canggung dan

berbisik, “Reva, bagaimana jika kita pergi saja?” Mendengar ucapannya Yumi mengangguk dengan puas dan

berkata: “Ini baru benar!” “Jadi orang itu harus tahu diri!” “Kalian tidak memenuhi syarat untuk hadir dalam resepsi

genting jadi untuk apa kalian memaksa tetap bertahan disini?” “Kalian harus sadar kalian ini statusnya apa dan

berada di level apa? Maka bergaulah dengan orang – orang dari level kalian saja.” “Jika kalian memaksakan

kehendak untuk masuk ke dalam pergaulan yang tidak sesuai dengan level dan status kalian maka kalian hanya

akan mendapatkan hinaan saja!” Semua orang yang berada di sekitar mereka tampak mengangguk – angguk

setuju. Setelah mendengar ucapannya wajah Nara tampak memerah lalu dia menarik Reva untuk pergi. Tak

disangka Reva yang biasanya selalu lembut malah menghentikannya dengan lembut. Reva melirik Dylan dan

berkata dengan lembut, “Aku ingin bertanya, harus bagaimana baru dapat dianggap memenuhi syarat untuk

datang dan menghadiri resepsi Genting?” Lalu Dylan mencibir: “Syarat – syaratnya cukup rumit.” “Tetapi aku bisa

dengan pasti memberitahumu!” “Bahwa kalian berdua sama sekali tidak memenuhi syarat untuk hadir dalam

resepsi ini!” “Terutama kau, seorang brondong tak berguna. Bahkan dengan berdiri disini saja sudah termasuk

penghinaan besar untuk resepsi ini!” Lalu wajah Reva tampak dingin dan baru saja akan berbicara. Tetapi tiba – tiba

terdengar suara dari lantai atas. Tak lama kemudian terdengar suara seorang wanita tua berkata: “Siapa yang

telah menghina resepsi ini?” Semua orang yang berada di ruangan itu menoleh dan melihat nyonya Meng berjalan

keluar dengan dikelilingi oleh sekelompok orang. Orang – orang dari sepuluh keluarga terpandang itu tampak

terkejut saat melihat nyonya Meng disana. Mereka bertanya – tanya mengapa wanita tua yang tak pernah keluar

rumah selama beberapa tahun ini tiba – tiba datang ke resepsi ini? Lalu dengan cepat Dylan menyapa nyonya Meng

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

dan sambil tersenyum dia berkata, “Nenek Meng, kapau kau datang kesini?” “Kenapa kau tidak mengabariku? Aku

pasti akan langsung datang untuk menjemputmu!” Nyonya Meng tidak mempedulikan Dylan. Dia berjalan

mendekat dan berkata dengan kencang, “Sebenarnya aku tidak ingin datang ke resepsi ini.” “Tetapi aku mendapat

kabar bahwa putri kesayanganku ada disini.” “Meskipun wanita tua ini sudah cukup berumur tetapi aku tetap harus

datang untuk menjenguk putriku. Siapa tahu saja ada orang yang ingin menindasnya!” Begitu ucapan ini

dilontarkan, semua orang yang ada disana langsung berseru. Mata Dylan tampak membelalak lebar dan berkata:

“Nenek Meng, sejak kapan kau memiliki seorang putri?” “Dimana dia? Mengapa aku tidak pernah bertemu

dengannya?” Kemudian nyonya Meng berjalan ke sisi Nara lalu meraih tangannya dan sambil tersenyum dia

berkata, “Saudara – saudara semuanya, ijinkan aku memperkenalkan kepada kalian.” “Ini adalah putri angkatku

yang juga satu – satunya putri kesayanganku, Nara Shu!”

 

 

Previous Chapter

Next Chapter