We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Chapter 196
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

 

Reva terdiam. Dia membatin: karena saat itu kau sendiri yang menganggap remeh orang lain. Kalian merasa

mereka menyukai Nara karena Nara adalah seorang CEO jadi mereka menganggapnya sebagai anak angkatnya.

Masalah seperti ini mengapa malah menyalahkanku? Nara: “Ma, waktu itu Reva sudah mengatakan bahwa kakak

Meng memiliki latar belakang yang tidak biasa.” “Tetapi kau sama sekali tidak percaya. Kau mengira Reva

berbohong kepadamu.” “Coba kau ingat – ingat tentang sikapmu terhadap nyonya Meng sekeluarga waktu itu.”

“Meskipun itu adalah hubungan yang biasa – biasa saja juga tidak perlu sampai sesinis itu!” Ucapan Nara seakan –

akan menggores luka di hati Alina. Dan Alina langsung kesal dan berkata: “Memangnya kenapa dengan sikapku?”

“Aku kan tidak tahu identitas dia waktu itu?” Axel mengibaskan tanganya dan berkata: “Sudahlah, kalian berdua

berhentilah bertengkar.” “Nara, nyonya Meng ini adalah orang yang baik. Dia tidak sombong. Kedepannya kau

harus banyak bergaul dan berhubungan dengan dia, mengerti?” Lalu Nara terdiam dan berkata: “Masih berani

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

memintaku berhubungan dengannya?” “Dia menganggapku anak angkatnya dengan memberiku gelang giok

warisan keluarganya.” “Tetapi gelang itu malah dijual oleh kalian. Bagaimana caranya aku harus bertemu

dengannya?” Alina tampak canggung. Jika saja dia tahu nyonya Meng memiliki status dan identitas seperti itu, dia

pasti tidak akan pernah mau menjual gelang giok tersebut. “Itu kan hanya gelang giok saja, apa masalahnya?”

“Besok aku akan pergi untuk menebus gelang giok tersebut!” Ujar Alina dengan marah. Nara: “Bagaimana kau

menebusnya?” “Toko giok ini sudah tutup seharian.” “Ma, apakah kau masih tidak mengerti apa yang sedang

terjadi?” Alina meliriknya dan berkata: “Memangnya kenapa?” “Berapa sih harga sebuah gelang giok?” “Jika

memang tidak bisa aku akan membelikanmu gelang giok yang lebih baik lagi nanti.” “Kenapa, aku ini adalah

mama-mu. Apakah dengan menjual gelang giokmu itu aku sudah dianggap melakukan kejahatan?” Nara merasa

sangat marah sehingga dia tak bisa berbicara lagi. Jadi dia mengajak Reva ke sisi lain dan tidak ingin berbicara

dengan orang tuanya lagi. Axel dan Alina pun mengabaikan mereka. Kemudian mereka berdua berjalan – jalan di

sekitar villa Genting sembari mengikuti orang banyak. Mereka berjalan ke belakang untuk melihat pemandangan.

Di sisi lain Reva dan Nara berdiri di sudut aula untuk sementara waktu. Tak lama kemudian, beberapa pemuda

mendekati Nara. Orang – orang ini semuanya mengenakan jas dan sepatu kulit. Dari penampilan mereka sudah

dapat terlihat dengan jelas bahwa mereka bukan orang biasa. Mungkin saja keturunan dari sepuluh keluarga

terpandang itu atau mungkin juga anak – anak dari beberapa pengusaha di kota ini. Saat melihat Nara mereka

tampak cukup terkejut. Karena Reva berada di samping Nara dengan mengenakan pakaian biasa. Karena Nara

tidak mempedulikan mereka akhirnya orang – orang ini hanya bisa mundur dengan marah. Lalu saat keduanya

sedang nongkrong tiba – tiba datang sekelompok anak muda menyapa mereka. Pemimpin dan kelompok itu adalah

seorang pria muda dengan mata jahat menatap Nara dari atas sampai bawah dan matanya terlihat berbinar –

binar. Kemudian pemuda itu segera mendekati Nara dan berkata sambil tersenyum,”Cantik, aku tak pernah

melihat kau sebelumnya. Apakah ini pertama kalinya kau menghadiri resepsi Genting?” “Apakah kau ingin aku

menemanimu berkeliling?” Nara paling benci dengan pria yang penuh dengan rayuan seperti ini. Dengan jijik dia

berkata,”Tidak perlu!” Pria muda itu tampak cemberut dan berkata dengan dingin, “Bolehkah aku menanyakan

nama-mu, Cantik?” Nara membuang muka dan mengabaikannya. Pemuda ini mengembang kempiskan hidungnya

dengan marah dan berkata: Namaku adalah Rafael Scatter dan aku adalah salah satu penyelenggara resepsi

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Genting ini.” “Bisa dikatakan aku mengenal semua orang yang datang kesini.” “Tetapi hanya kau yang aku benar –

benar tidak aku kenali.” “Maaf, apakah kau memiliki surat undangan untuk menghadiri resepsi Genting?” “Apakah

kau tahu apa yang akan terjadi jika kau menyelinap masuk ke tempat mewah seperti ini tanpa surat undangan dari

penyelenggara resepsi Genting?” Beberapa anak muda disebelahnya juga mengelilinginya dan menatap Nara

dengan garang. Melihat gaya mereka itu seolah – olah sedang menatap pencuri saja. Nara tampak bingung lalu

Reva menghampir dan berdiri di depannya sambil berkata: “Kami diundang oleh Anya Smith, Direktur Smith!”

“Apakah kau ada pertanyaan?”

 

 

Previous Chapter

Next Chapter