We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Chapter 139
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 139

Peter melirik Reva dengan mengejek dan berkata kepada Nara, “Nara, bagaimana denganmu? Aku menunggu jawabanmu.”

“Aku dapat langsung menandatangani kontrak pesanan. Dengan nilai pesanan sebesar 30 hingga 50 juta dolar sama sekali tak ada masalah!”

Apple mengangguk – angguk: “Ya, Peter memiliki otoritas yang cukup besar di Shim Group.”

“Nara, kita ini sudah seperti keluarga sendiri dan Peter siap untuk membantumu.”

“Jika orang lain, Peter belum tentu mau membantu.”

“Nara, cepat berterima kasihlah kepada Peter!”

Peter tersenyum dan menatap Nara dengan matanya yang menyala – nyala.

Raut wajah Reva berubah menjadi dingin: “Apakah kau tak mengerti bahasanya?”

“Akhir – akhir ini perusahaan farmasi Shu sangat sibuk dan tidak akan menandatangani proyek baru untuk sementara ini.”

Apple tampak sangat marah: “Reva, apa maumu?”

“Kau terus menerus mencegah kami memberikan proyek kepada Nara, sebenarnya apa yang ingin kau lakukan?”

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Caroline Kennedy's Son Was A Beautiful Child, Look At Him Now

The Sexiest Game Of 2023! Not For Kids

“Ya benar, kau sih nyaman – nyaman saja bergantung pada istrimu.”

“Tetapi tahukah kau bagaimana sulitnya Nara untuk mengelola bisnis di luar sana?”

“Tidak apa – apa jika kau tak bisa membantu Nara tetapi setidaknya jangan menghalangi Nara!”

“Dosa apa yang Nara miliki sebenarnya sampai bisa menikahi sampah tak berguna sepertimu!”

Reva langsung terlihat kesal tetapi Nara dengan cepat berkata, “Apple, kau jangan berbicara seperti itu.”

“Sebenarnya apa yang Reva katakan itu benar.”

“Perusahaan kami sedang sibuk sekali belakangan ini dan sementara ini benar benar bukan waktu yang tepat untuk menerima pesanan baru.”

“Apple, terima kasih atas kebaikanmu.”

Peter mengernyitkan keningnya dengan heran dan Apple berkata dengan marah, “Nara, Nara, kau ini benar–benar terlalu murah hati!”

“Demi menjaga imej sampah ini, kau benar – benar membuang semua proyek yang sebenarnya bisa kau dapatkan?”

“Apakah kau tahu ada berapa banyak orang di luar sana yang menangis dan memohon untuk mendapatkan proyek ini?”

“Tetapi kau… kau begitu keras kepala hanya demi menjaga imej sampah ini. Perlukah sampai seperti ini?”

Nara tampak canggung: “Aku..”

Peter kemudian berkata dengan dingin: “Nona Shu, jika kau tidak berminat untuk berbisnis dengan Shim Group maka lupakan saja!”

Game Unveils Uncharted Territory: A World Without The US Military

The Sexiest Game Of 2023! Not For Kids

“Aku telah memutuskan bahwa mulai hari ini Shim Group tidak akan melakukan bisnis apapun yang berhubungan dengan farmasi Shu.”

“Karena aku sama sekali tidak melihat adanya ketulusan hati dari farmasi Shu!”

Nara langsung tampak terkejut. Dia tidak menyangka bahwa masalah ini akan berakhir seperti ini.

Dan di saat yang sama Reya mencibir: “Peter, memangnya kau yang bertanggung jawab atas perusahaan Shim Group?”

Apple tampak bangga dan berujar: “Tentu saja!”

“Tunanganku adalah CEO Shim Group. Apakah kau tahu apa artinya CEO?”

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

“CEO adalah orang yang menanganin semua urusan group perusahaan dengan otoritas penuh.”

“Yang artinya dengan satu ucapan saja dia bisa menghentikan semua bisnis farmasi Shu.”

“Dan ini semua terjadi gara – gara kau Reva! Beranikah kau bertanggung jawab atas masalah ini?”

Semua orang di sekitar mereka langsung sibuk berbisik.

“Demi sedikit imej itu akhirnya harus kehilangan pesanan puluhan juta dolar. Orang ini benar–benar terlalu sombong!”

“Hahaha, pria seperti ini memang paling menyebalkan. Sendirinya tidak mampu tetapi malah berusaha menghalangi orang lain!” .

“Yah, jika dia memiliki kemampuan pasti tidak akan membiarkan wanitanya keluar rumah untuk berbisnis.”

“Setidaknya seorang pria harus mempunyai tanggung jawab. Sedangkan dia, pria macam apa sih dia itu?”

Bisikan dan gumaman orang – orang di sekitar sana membuat Nara tampak malu.

“Apple, semua yang aku katakan itu memang benar adanya. Perusahaan kami akhir – akhir ini memang sangat sibuk.

Nara sengaja berkata dengan agak keras agar orang lain disana mendengarnya dan dapat menjaga imej Reva juga.

Apple tampak kecewa terhadapnya lalu berkata: “Oke, aku mengerti!”

“Nara, sejak kecil kau selalu keras kepala!”

“Tetapi layakkah kau bersikap seperti itu demi sampah seperti dia?”

“Aiihh, kau ini sangat bodoh sekali!”