We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Bab 969
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Menantu Dewa Obat

Bab 969

Keesokan paginya, Hiro membawa Axel dan Alina ke bank kemudian mentransferkan 1 milyar dolar ke dalam

rekening Axel.

Axel yang melihat rekeningnya telah bertambah 1 milyar menjadi sangat senang sekali.

Harus diketahui bahwa beberapa bulan yang lalu mereka masih sangat miskin dan tinggal di rumah tua yang

bobrok.

Sekarang, mereka sudah bisa tinggal di villa, mempunyai mobil mewah dan memiliki jam tangan yang harganya

milyaran serta saldo tabungan yang berjumlah sekitar 1 milyar lebih, bagaimana itu rasanya?

“Hiro, kerjalah dengan baik. Papa percaya kepadamu!”

“Nanti kalau proyeknya sudah selesai, papa akan membuka bisnis yang baru dan kita akan mendapatkan

keuntungan lagi!”

Ujar Axel dengan semangat empat lima.

Hiro mengangguk anggukkan kepalanya: “Pa, kau tenang saja!”

“Oh ya, pa, bagaimana kalau aku mengantarmu ke apotek?”

Axel mengibaskan tangannya, “Tidak perlu, langsung ke lokasi konstruksi saja!”

“Belakangan ini tidak ada hal yang perlu dilakukan di apotek. Mamamu dan aku hendak pergi ke lokasi konstruksi,”

“Ini adalah bisnis keluarga Shu kita!”

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Alina juga menatap dengan penuh harap. Dia juga ingin pergi ke lokasi konstruksi.

Kemudian dengan tanpa basa basi, Hiro langsung membawa mereka ke lokasi konstruksi.

Saat tiba di depan gerbang lokasi konstruksi, mereka mendapati sedang terjadi keributan disini. Sekelompok orang

tampak sedang berdebat di sana.

“Ada apa ini?”

Tanya Axel dengan heran.

Hiro melajukan mobilnya ke sana dan berkata dengan marah, “Sedang apa kalian semua?”

Kerumunan itu bubar dan seorang pria bergegas menghampirinya, “Tuan Hiro, telah terjadi sesuatu!”

“Orang

orang dari dewan direksi datang ke sini dan mereka hendak mengaudit rekening perusahaan kita!”

Air muka Hiro langsung berubah dan mata Axel membelalak dengan lebar. Reva benar-benar meminta dewan

direksi untuk mengaudit akun?

“Ayo turun dan lihat!”

1/2

Axel berkata dengan suara yang berat dan bersamaan dengan itu dia juga mengedipkan matanya kepada Alina,

menyuruhnya untuk menelepon Reva.

Hiro membawa Axel ke lokasi kejadian dan sekilas mata mereka melihat ada si tua Geni dan yang lainnya.

Orang-orang ini adalah para pemegang sahamnya perusahaan farmasi Shu.

Sebelumnya, mereka ikut berpartisipasi dalam kegiatan Reva di asosiasi medis dari enam provinsi itu dan telah

mendapatkan banyak keuntungan.

Si tua Geni dan yang lainnya juga ikut berinvestasi dalam proyek area villa ini dan mendapatkan saham.

“Si tua Geni, apa yang sedang kalian lakukan?”

Ujar Axel dengan marah.

Beberapa orang itu melihat Axel dan segera berlari menghampirinya, “Axel, kebetulan kau datang ke sini!”

“Kami memang ingin mencarimu!”

“Cepat kau suruh menantumu itu keluarkan buku rekening perusahaan, kita mau memeriksa rekeningnya!”

Hiro menjadi agak bingung. Mereka semua adalah pemegang saham perusahaan jadi dia tidak bisa menanganinya.

Di saat yang sama, Alian sudah berjalan keluar dan melambaikan tangannya kepada Axel yang artinya Reva sama

sekali tidak mengetahui hal ini.

Axel langsung memutar otaknya dengan cepat dan memikirkan sebuah rencana sambil menegur mereka,

“Sembarangan!”

“Akun rekening perusahaan mana bisa diperiksa dengan sembarangan seperti ini?”

“Kalau mau memeriksa rekeningnya, kalian harus mendapatkan persetujuaan dari dewan direksi. Bukannya hanya

dengan beberapa ucapan omong kosong dari kalian saja!”

“Memangnya kalian sudah mendapatkan persetujuan dari dewan?”

Reva adalah CEO perusahaan ini. Kalau ingin mendapatkan persetujuan dari dewan direksi maka dia harus

menyetujuinya dulu.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Sedangkan dalam hal ini Reva tidak tahu apa-apa, dan itu artinya mereka tidak punya ijin dari dewan direksi. Jadi

dia sama sekali tidak perlu mempedulikan beberapa orang ini.

Dengan marah si tua Geni berkata, “Persetujuan dewan direksi apanya?”

“Aku tidak ingin banyak omong dengan kau!”

“Dekorasi dasar untuk area villa ini baru saja dilakukan beberapa hari lalu dan biayanya sudah menelan tujuh

hingga delapan milyar!”

“Jika dilihat dari situasinya, kalau sampai semua dekorasi dasar itu selesai bukankan akan menghabiskan

biaya 20 sampai 30 milyar?”

“Memangnya dekorasi dasar ini biayanya jauh lebih tinggi daripada biaya pembelian tanah dan pembangunan

rumahnya?”

“Axel, coba kau bilang, pasti ada yang tidak beres dengan rekening perusahaan ini kan?”

Axel: “Si tua Geni, semua ini hanya dugaan liarmu saja. Hal ini tidak bisa membuktikan apa

apa!”

“Selain itu, proyek villa kami ini adalah proyek perumahan elit dan mewah jadi dekorasi eksteriornya tentu saja

akan lebih mahal, ini wajar.”

“Jika biayanya murah malah tidak cocok. Kalau sampai hal ini tersebar luas, siapa lagi yang akan menganggap

tempat ini sebagai kawasan villa mewah dan elit?”

“Si tua Geni, dengan keributan yang kalian lakukan ini, bukankah itu akan mempengaruhi reputasi perusahaan

kita?”

“Kalau proyek perusahaan ini tidak laku, apa kau mau mempertanggungjawabkannya?”