We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Bab 822
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 822

Reva mencati cari disini dan benar saja, dia menemukan rumput yang barusan dicarinya itu.

Reva tidak menyentuh rumput itu tetapi dengan perlahan dia berjongkok lalu mengamati sekelilingnya dengan

cermat.

Setelah itu Reva mengeluarkan botol porselen kecil dari balik bajunya dan menaburkan bubuk hitam di samping

rumput tersebut.

Tidak lama kemudian, Reva melihat bahwa tanah yang ada di sebelah rerumputan itu bergerak-gerak seolah olah

ada sesuatu yang akan keluar.

Reva menahan nafas dan menatap dengan tajam.

Sekitar tiga menit kemudian, tampak seekor kelabang merangkak keluar dari dalam tanah.

Bentuk kelabang ini tidak besar, hanya sepanjang ibu jari saja.

Namun seluruh tubuhnya berwarna cerah seperti ular yang berwarna warni.

Kelabang itu tampak gelisah. Dia mengitari lingkaran bubuk hitam itu beberapa kali namun tidak bisa keluar dari

lingkaran itu seolah olah takut dengan bubuk hitam tersebut.

Lalu Reva mengeluarkan sebuah botol porselen dari tubuhnya. Dia membuka lubang kecil dari lingkaran bubuk

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

hitam itu dan menyelaraskan mulut botol porselen dengan lubang kecil itu.

Si kelabang langsung merangkak naik ke atas botol porselen tersebut.

Reva segera mengambil botol porselennya dan memasukkan kelabang itu ke dalam botol porselennya.

Namun Reva tidak langsung pergi. Dai mengeluarkan tungku pil dari balik tubuhnya dan meletakkannya di atas

tanah.

Selanjutnya dia menuangkan kelabang dari botol porselen tadi ke dalam tungku pilnya.

Kemudian Reva menaburkan sedikit bubuk ke dalamnya.

Kelabang yang ada di dalam tungku itu terus bergulingan seolah olah terkena air mendidih dan tercium bau aneh

dari tungku itu.

Reva berdiri di atas pohon yang berada tidak jauh dari sana sambil mengamati dengan diam – diam.

Tidak lama kemudian tampak ada banyak kelabang yang merangkak keluar dari segala penjuru.

Seolah tertarik dengan baunya, semua kelabang ini merangkak naik ke dalam tungku pilnya satu demi satu.

Reva mengamatinya untuk waktu yang cukup lama. Setelah memastikan tidak ada lagi kelabang di sekitar tempat

itu lalu dia melompat turun dan menutup tungku pilnya.

Kemudian dia membungkus tungku pilnya. Selanjutnya Reva mengeluarkan sebuah botol kaca besar dan

mengisinya dengan rumput berdaun tiga tadi lalu dia kembali ke villanya Anya.

Anya sudah menunggu dengan cemas. Saat melihat Reva pulang, dia langsung berkata, “Dokter Lee, banes dia

bergerak beberapa kali lagi.”

“Apa itu berbahaya? Aku sangat khawatir sekali!”

Reva tertawa kecil: “Tenanglah, tidak apa

apa.”

Anya menghela nafas lega lalu dengan suara rendah dia berkata, “Dokter Reva, siapa yang membuat serangga

sihir ini?”

“Apa mungkin pemuda yang ada di ibukota itu mendapatkan kabar bahwa dia tidak mati sehingga ingin

membunuhnya?”

Reva menggelengkan kepalanya: “Dia tidak disihir. Dia hanya tidak sengaja terkena serangga sihir itu!”

Anya terkejut: “Tidak sengaja?”

“Apa maksudnya?”

Reva berkata: “Dia sudah pernah terkena sihir seseorang sebelumnya. Tubuhnya telah mengembangkan sihir

terbaik.”

“Jadi kalau ada serangga sihir di dekatnya, secara otomatis tubuhnya akan mudah membuat serangga serangga

sihir itu tertarik.”

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

“Tidak ada orang yang menggunakan serangga sihir padanya. Alasan utamanya adalah ada orang di sekitar

tempat ini yang memelihara serangga sihir. Dan tubuhnya telah menarik perhatian serangga sihir itu, jadi itu

sebabnya mengapa dia terkena serangga sihir itu lagi secara tidak sengaja.”

Mata Anya membelalak dengan lebar lalu berseru: “Ada.. ada orang yang memelihara serangga sihir di sekitar

sini?”

“Kenapa bisa begitu?”

“Orang… orang orang disini begitu polos dan lugu, siapa… siapa yang bisa memelihara serangga sihir?”

Reva menggelengkan kepalanya sedikit. “Aku juga tidak tahu tetapi akan segera mengetahuinya.”

“Kau tenang saja, orang yang memelihara serangga sihir ini tidak punya niat untuk mencari masalah denganmu

ataupun orang orang disini.”

“Kalau tidak, tempat ini pasti sudah hancur sejak dulu, bagaimana mungkin masih bisa seperti sekarang ini?”

Anya menghela nafas lega namun ekspresinya masih tampak panik.

Bagaimanapun juga, wanita sangat takut dengan serangga dan serangga serangga melata seperti ini.

Reva berjalan ke sisi ranjang rumah sakit lalu menggunakan metode akupuntur untuk memaksa serangga sihirnya

keluar.

Di sini dia menggunakan kelabang yang barusan ditangkapnya tadi.

Tetapi, setelah kelabang itu masuk ke dalam tubuhnya, warnanya sudah berubah dan tidak lagi berwarna warni

melainkan berwarna merah darah.

Ini adalah warna yang akan muncul setelah dia menyerap darah manusia.