We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Bab 1361
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 1361 Orang hebat dalam dunia kang–ow?

Pertanyaan ini membuat jantung Reva berdetak dengan kencang.

Si Miki ini, apakah dia tahu sesuatu tentang dirinya?

Namun, demi amannya, Reva menyebutkan sebuah nama dengan asal.

Miki tampak agak kecewa namun masih tampak ada sedikit rasa penasaran di matanya.

“Kalau begitu, apa kau bisa izinkan untuk membaca garis tanganmu?”

Tanya Miki.

Reva tampak bingung namun tetap saja dia berjalan menghampiri dan mengulurkan tangannya.

Miki meraih tangan Reva lalu memperhatikannya dengan seksama setelah itu dia menatap Reva sejenak.

Akhirnya dia menyeringai dengan lebar.

“Anak muda, kau benar–benar berjodoh denganku!”

“Bagaimana kalau mulai sekarang kau mempekerjakan aku saja.”

“Aku tidak pilih – pilih. Kau bisa siapkan lusinan wanita cantik berkulit putih, cantik dan kaki yang jenjang untukku.

Bagiku yang paling penting adalah wanita cantik dengan bokong yang bahenol dan bisa melindungi aku secara

pribadi.”

“Masalah gajinya, kau bisa berikan berapa saja yang kau inginkan. Beberapa ratus dolar sebulan. pun tidak

masalah untukku..”

“Bagaimana?”

Sang pangeran tercengang, dan Reva juga ikut tercengang.

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

“Apa kau sudah gila?”

Keduanya berbicara secara bersamaan.

Hanya saja maksud dari ucapan kedua orang itu tidak sama.

Sang pangeran juga terkejut. Apakah si Miki ini benar–benar ingin melibatkan dirinya?

Tetapi Reva dibuat bingung olehnya. Apakah permintaan sialannya ini adalah permintaan yang bisa diminta oleh

seorang manusia?

Miki terkekeh: “Kau katakan saja oke atau tidak?”

Sebelum Reva bisa menolaknya, sang pangeran langsung berkata, “Aku akan memberimu dua kali lipatnya!

Reva tercengang. Apa yang terjadi sekarang?

Miki langsung memelototi sang pangeran dan berkata, “Ini tidak ada hubungannya dengan kau!”

“Enyah sana!”

“Bos Lee, bagaimana menurutmu?”

Reva menggaruk kepalanya, “Aku… aku rasa lebih baik lupakan saja.”

“Aku tidak mampu membayar gajimu.”

Sang pangeran menatap Reva yang tampak mau pingsan saja.

Miki: “Uhm, aku mengerti bahwa kau sedang mengembangkan bisnismu.”

“Begini saja, menurutmu berapa banyak yang kau bisa berikan?”

Reva: “Sebenarnya, aku… aku tidak berencana untuk mempekerjakan siapa pun.”

“Selain itu, meskipun kami mempekerjakan seseorang pun gajinya juga tergantung kemampuan dan kinerjanya

masing–masing”

dari

“Gaji pokok itu bisa dimulai dari 5.000…”

Miki: “Oke!”

Reva: “.”

“Oke… oke apanya?”

Miki langsung bangkit berdiri kemudian sambil menepuk pantatnya dia berkata, “Sebulan lima

ribu.”

“Tetapi, masalah sandang, pangan dan papan serta transportasinya diurus oleh kau semua!”

Reva tercengang. Apa apaan ini?

Bukankah dia datang ke sini demi untuk mencari si pembunuh itu?

Kenapa tiba–tiba jadi mendapatkan karyawan tambahan?

Saat melihat Miki lagi, entah darimana si pria ini mengeluarkan sebuah cermin kecil dengan sisir mininya lalu dia

merapikan rambutnya yang berminyak itu di depan cermin tersebut dengan

hati–hati.

Saat terpikir bahwa di kemudian hari akan ada orang seperti itu yang berada di sisinya membuat

bulu roma Reva di sekujur tubuh Reva berdiri semua.

Sang pangeran ini tampak iri. “Pak tua Miki, apa kita bisa berdiskusi sebentar?”

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

“Ada banyak wanita cantik di kota Amethyst.”

Sekiblat cahaya tampak melintas di mata Miki lalu dia segera mengibaskan tangannya. “Tolong deh.”

“Aku sama sekali tidak tertarik dengan hal lainnya kecuali mamamu saja!”

“Anak ini dan aku cukup berjodoh!”

“Seperti kata orang, meskipun terpisah ribuan mil pun kalau sudah jodoh pasti akan bertemu!”

Ekspresi Reva tampak hendak menangis. Siapa yang berjodoh dengannya?

Dan pada akhirnya, Miki pun mengemasi barang–barangnya dan langsung mengikuti Reva begitu saja.

“Bos, kita mau pergi ke mana sekarang?”

Reva terdiam.

Sang pangeran menghela nafas, “Karena kau sudah menganggapnya sebagai bos–mu, maka setidaknya kau harus

cari tahu dulu siapa pembunuh yang semalam itu?”

Miki: “Tidak masalah.”

“Pembunuh ini mudah ditemukan.”

“Bos, racun apa yang digunakan oleh bocah itu semalam?”

Reva terkejut. “Kau tahu darimana kalau dia menggunakan racun?”

Miki: “Dia mampu kabur dari tanganmu begitu saja itu menunjukkan bahwa kalian berdua sama sekali tidak saling

bertarung.”

“Kalau bukan menggunakan racun, lantas apalagi?”

Kali ini, mau tak mau Reva harus mengagumi kepintaran Miki.

Apa mungkin orang ini adalah seorang yang hebat dalam dunia kang–ow?