We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Empat bayi Kembar Kesayangan Ayah Misterius

Bab 129
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 129

Samara mengangguk : “Iya, benar.”

“Saya adalah pengurus rumahnya Keluarga Gandhi.” Andrian berkata dengan penuh

hormat kepada Samara : “Tuan Besar dan Tuan Muda secara khusus memintaku untuk

menunggu disini dan menyambut kedatanganmu di Kediaman Gandhi, saya akan

membawamu menuju ke ruang utama tempat perayaan.”

Samara bisa merasakan tatapan dari orang-orang terkemuka disekitarnya yang sedang

menilainya, namun dia tidak memperdulikannya, dan tersenyum acuh tak acuh.

“Kalau begitu, maaf merepotkan Anda ya.”

Disambut langsung oleh pengurus rumah Keluarga Gandhi, Samara pun tidak perlu

mengantri untuk memverifikasi identitasnya dan langsung memasuki kediaman Keluarga

Gandhi.

Ini seharusnya merupakan vila pinggir kota kediaman Keluarga Gandhi, bangunan bergaya

Eropa terlihat sangat megah di malam hari, bahkan semak-semak dan rerumputannya

juga dirawat dengan sedemikian.

Dan, dalam perjalanan menuju ruangan utama tempat perjamuan, ada sebuah kolam air

mancur yang sangat besar.

Lampu disorotkan pada air yang mengalir, membuatnya terlihat seperti mimpi yang indah.

Setelah memasuki ruang utama, Samara melihat orang-orang disekelilingnya yang

mengenakan pakaian cantik, parfum yang wangi serta rambut yang ditata dengan baik,

semuanya merupakan orang-orang kalangan atas yang sedang sibuk bersulang satu sama

lain.

Semua orang kaya ini pasti mengenakan setidaknya gaun yang harganya tidak murah,

atau buatan edisi spesial.

Samara tersenyum.

Dalam acara perjamuan seperti ini, gaun biasa benar-benar….bisa menjadi ampas dalam

hitungan deuk.

Jonas mungkin teringat kalau dia akan hadir dengan kasual, jadi berinisiatif

menghadiahkannya gaun rancangan Lexy, agar dia tidak diremehkan di acara ulang tahun

ini.

“Nona Samara, silahkan minum segelas anggur terlebih dahulu, saya akan

memberitahukan kepada Tuan Muda.”

“Baik.”

Setclah pengurus rumah pergi, Samara mengambil segelas anggur merah dari pelayan

dan menyesapnya

Samara sedang menikmati anggurnya, namun tatapan seluruh hadirin sudah melekat

padanya sejak dia memasuki aula perjamuan.

Dan tatapan mereka semua penuh….keterkejutan!

Gaun yang dikenakan oleh wanita ini adalah gaun misterius rancangan terbaru dari Lexy

—-wow.

Dan ini adalah satu-satunya gaun yang Lexy rancang tahun ini, dan itu dibuat dengan

tangan oleh pengrajin terkemuka yang menghabiskan waktu lima bulan penuh, dan

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

serpihan berlian yang terjahit pada ekor gaun itu merupakan berlian asli.

Banyak istri konglomerat dan wanita kaya yang menginginkannya, namun Lexy tidak

menjualnya di pasaran.

Bukan hal yang aneh kalau gaun ekor ikan berwarna perak ini…muncul di acara ulang

tahun Tuan Besar Firman.

Namun yang paling tidak bisa diterima adalah….

Gaun ekor ikan yang indah ini dikenakan oleh seorang wanita jelek yang wajahnya

dipenuhi dengan bintik-bintik.

Semua orang sedang berbisik-bisik dan berdiskusi untuk menebak identitas Samara.

“Apa kamu pernah bertemu wanita ini?”

“Tidak pernah, kalau pernah bertemu dengannya, wajahnya yang dipenuhi bintik-bintik itu

pasti akan meninggalkan kesan mendalam.”

“Pak Andrian langsung menyambutnya secara pribadi, wanita ini pasti bukan orang

biasa!”

“Walaupun bukan orang biasa…namun wajah jeleknya itu, dipadukan dengan gaun

seindah ini, masih tetap jelek!”

Orang-orang itu berbicara dengan nada suara yang rendah, namun karena yang berbicara

terlalu banyak, membuat itu terdengar seperti dengungan lalat di telinga, ngung ngung

ngung.

Samara mengangkat tangan kecilnya, dan meminum segelas anggur merah, lalu menjilat

sudut bibirnya dengan lidahnya.

Benar-benar….membosankan.

Dia cantik atau jelek, apa ada hubungannya dengan mereka?

Lagipula, yang mereka diskusikan juga bukan dirinya yang sebenarnya, namun sebuah

topeng wajah yang dibuat dari kulit sintetis.

**Nona Samara, kebetulan sekali, kamu juga menerima undangan dari Kakek Firman untuk

menghadiri acara ulang tahunnya ya?” Bella menatap Samara dan sedang menilai

penampilannya, lalu bertanya : “Yang kamu kenakan ini gaun rancangan Lexy…apa kamu

membelinya?”

Samara meliriknya dengan senyuman dalam mata coklatnya, “Hari ini saya hadir sebagai

pendamping Jonas, dia yang memberikannya kepadaku.”

Bella tersentak, dan diam-diam menggertakkan giginya, namun juga takut

Bab 129

Samara mengangguk : “Iya, benar.”

“Saya adalah pengurus rumahnya Keluarga Gandhi.” Andrian berkata dengan penuh

hormat kepada Samara : “Tuan Besar dan Tuan Muda secara khusus memintaku untuk

menunggu disini dan menyambut kedatanganmu di Kediaman Gandhi, saya akan

membawamu menuju ke ruang utama tempat perayaan.”

Samara bisa merasakan tatapan dari orang-orang terkemuka disekitarnya yang sedang

menilainya, namun dia tidak memperdulikannya, dan tersenyum acuh tak acuh.

“Kalau begitu, maaf merepotkan Anda ya.”

Disambut langsung oleh pengurus rumah Keluarga Gandhi, Samara pun tidak perlu

mengantri untuk memverifikasi identitasnya dan langsung memasuki kediaman Keluarga

Gandhi.

Ini seharusnya merupakan vila pinggir kota kediaman Keluarga Gandhi, bangunan bergaya

Eropa terlihat sangat megah di malam hari, bahkan semak-semak dan rerumputannya

juga dirawat dengan sedemikian.

Dan, dalam perjalanan menuju ruangan utama tempat perjamuan, ada sebuah kolam air

mancur yang sangat besar.

Lampu disorotkan pada air yang mengalir, membuatnya terlihat seperti mimpi yang indah.

Setelah memasuki ruang utama, Samara melihat orang-orang disekelilingnya yang

mengenakan pakaian cantik, parfum yang wangi serta rambut yang ditata dengan baik,

semuanya merupakan orang-orang kalangan atas yang sedang sibuk bersulang satu sama

lain.

Semua orang kaya ini pasti mengenakan setidaknya gaun yang harganya tidak murah,

atau buatan edisi spesial.

Samara tersenyum.

Dalam acara perjamuan seperti ini, gaun biasa benar-benar….bisa menjadi ampas dalam

hitungan deuk.

Jonas mungkin teringat kalau dia akan hadir dengan kasual, jadi berinisiatif

menghadiahkannya gaun rancangan Lexy, agar dia tidak diremehkan di acara ulang tahun

ini.

“Nona Samara, silahkan minum segelas anggur terlebih dahulu, saya akan

memberitahukan kepada Tuan Muda.”

“Baik.”

Setclah pengurus rumah pergi, Samara mengambil segelas anggur merah dari pelayan

dan menyesapnya

Samara sedang menikmati anggurnya, namun tatapan seluruh hadirin sudah melekat

padanya sejak dia memasuki aula perjamuan.

Dan tatapan mereka semua penuh….keterkejutan!

Gaun yang dikenakan oleh wanita ini adalah gaun misterius rancangan terbaru dari Lexy

—-wow.

Dan ini adalah satu-satunya gaun yang Lexy rancang tahun ini, dan itu dibuat dengan

tangan oleh pengrajin terkemuka yang menghabiskan waktu lima bulan penuh, dan

serpihan berlian yang terjahit pada ekor gaun itu merupakan berlian asli.

Banyak istri konglomerat dan wanita kaya yang menginginkannya, namun Lexy tidak

menjualnya di pasaran.

Bukan hal yang aneh kalau gaun ekor ikan berwarna perak ini…muncul di acara ulang

tahun Tuan Besar Firman.

Namun yang paling tidak bisa diterima adalah….

Gaun ekor ikan yang indah ini dikenakan oleh seorang wanita jelek yang wajahnya

dipenuhi dengan bintik-bintik.

Semua orang sedang berbisik-bisik dan berdiskusi untuk menebak identitas Samara.

“Apa kamu pernah bertemu wanita ini?”

“Tidak pernah, kalau pernah bertemu dengannya, wajahnya yang dipenuhi bintik-bintik itu

pasti akan meninggalkan kesan mendalam.”

“Pak Andrian langsung menyambutnya secara pribadi, wanita ini pasti bukan orang

biasa!”

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

“Walaupun bukan orang biasa…namun wajah jeleknya itu, dipadukan dengan gaun

seindah ini, masih tetap jelek!”

Orang-orang itu berbicara dengan nada suara yang rendah, namun karena yang berbicara

terlalu banyak, membuat itu terdengar seperti dengungan lalat di telinga, ngung ngung

ngung.

Samara mengangkat tangan kecilnya, dan meminum segelas anggur merah, lalu menjilat

sudut bibirnya dengan lidahnya.

Benar-benar….membosankan.

Dia cantik atau jelek, apa ada hubungannya dengan mereka?

Lagipula, yang mereka diskusikan juga bukan dirinya yang sebenarnya, namun sebuah

topeng wajah yang dibuat dari kulit sintetis.

**Nona Samara, kebetulan sekali, kamu juga menerima undangan dari Kakek Firman

untuk menghadiri acara ulang tahunnya ya?” Bella menatap Samara dan sedang menilai

penampilannya, lalu bertanya : “Yang kamu kenakan ini gaun rancangan Lexy…apa kamu

membelinya?”

Samara meliriknya dengan senyuman dalam mata coklatnya, “Hari ini saya hadir sebagai

pendamping Jonas, dia yang memberikannya kepadaku.”

Bella tersentak, dan diam-diam menggertakkan giginya, namun juga takut Samara akan

menyadari sikapnya.

“Jonas baik sekali terhadapmu.” Bella menyipitkan matanya.

“Dia mengundangku sebagai pendampingnya, dan memberikan gaun ini kepadaku.”

Samara menarik bibir merahnya dan berkata, “Saya tidak yakin apakah dia akan

memintaku untuk menjadi pacarnya setelah ini? Saya dengar Tuan Muda belum pernah

berpacaran sebelumnya,

dan ini pertama kalinya dia bersikap baik kepada seorang wanita…..”

Bella pasti sudah menduga sejak awal kalau dia akan menghadiri acara ulang tahun Tuan

Besar, jadi dia sudah merencanakan plot sejak awal.

Namun…..

Kali ini, Samara sudah terlebih dahulu memulai sandiwara sebelum dirinya.

Jadi, Samara sengaja mengatakan hal itu.

Hanya saja, semakin marah dan cemburu Bella, maka IQ nya juga merosot semakin cepat.

Samara akan menyadari sikapnya.

“Jonas baik sekali terhadapmu.” Bella menyipitkan matanya.

“Dia mengundangku sebagai pendampingnya, dan memberikan gaun ini kepadaku.”

Samara menarik bibir merahnya dan berkata, “Saya tidak yakin apakah dia akan

memintaku untuk menjadi pacarnya setelah ini? Saya dengar Tuan Muda belum pernah

berpacaran sebelumnya,

dan ini pertama kalinya dia bersikap baik kepada seorang wanita…..”

Bella pasti sudah menduga sejak awal kalau dia akan menghadiri acara ulang tahun Tuan

Besar, jadi dia sudah merencanakan plot sejak awal.

Namun…..

Kali ini, Samara sudah terlebih dahulu memulai sandiwara sebelum dirinya.

Jadi, Samara sengaja mengatakan hal itu.

Hanya saja, semakin marah dan cemburu Bella, maka IQ nya juga merosot semakin cepat.