Bab 628 Di kantor, Harvey menjelaskan kembali keseluruhan situasinya pada Selena.
Ternyata, dari awal Harvey sudah tahu bahwa William diam-diam menghubungi orang-orangnya. Dengan memanfaatkan rencana William tersebut, Harvey meminta para bawahannya untuk menjadi pengkhianat agar bisa mendapatkan kepercayaan William.
Rencana jebakan ini tidak hanya membuat William masuk ke dalam perangkap, tetapi juga mengungkap para pengkhianat yang ada dalam perusahaannya.
Sementara itu, Selena terus melongo, dua hari lalu dia menemukan sebuah postingan mengenai persaingan bisnis yang nyata di tempat kerja.
Mungkinkah bos menyuruhku ke perusahaan itu untuk mencabut kabel intesecara diam-diam, atau menyiram pohon uang mereka dengan air panas? Harvey memencet hidung Selena, “Air liurmu keluar,” ujarnya.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Itu, sebenarnya kamu bisa bercerita lebih banyak mengenai masalahmu padaku, kalau nggak rasanya aku seperti orang yang sangat nggak berguna.” Melihat penampilan Selena yang lucu, Harvey tertawa, “Aku nggak mau kamu terlalu terlibat dalam masalah- masalah ini,” jelasnya.
“Masalah Grup Irwin sudah selesai, tapi masalah Denisa, bagaimana? Alex dan yang lainnya kayaknya masih ditahan, tapi dengar-dengar pengelola keuangan mereka juga dibawa, sekarang situasi di luaran sana lagi genting.” “Nggak usah takut, aku nggak pernah salah dalam urusan keuangan. Laporan dari orang lain itu cuma menimbulkan kekacauan, biarkan saja mereka berulah, Bx | punya cara tersendiri untuk menghadapinya.” Harvey selalu menganggap enteng William, lagi pula satu-satunya hal yang bisa ditaklukkannya hanyalah keluarganya.
Sekarang, yang Harvey khawatirkan adalah dalang yang bisa membahayakan Selena.
Orang itu sangat berhati-hati, bahkan setelah pembunuh bayaran tertangkap, dia bunuh diri dengan meminum racun, tanpa meninggalkan jejak sedikit pun.
“Kenapa? Kamu kan begitu elok memenangkan ‘permainan’ ini.” “Seli, William itu nggak menakutkan, yang menakutkan adalah orang-orang yang mencoba Bab 628 Di kantor, Harvey menjelaskan kembali keseluruhan situasinya pada Selena.
Ternyata, dari awal Harvey sudah tahu bahwa William diam-diam menghubungi orang-orangnya. Dengan memanfaatkan rencana William tersebut, Harvey meminta para bawahannya untuk menjadi pengkhianat agar bisa mendapatkan kepercayaan William.
Rencana jebakan ini tidak hanya membuat William masuk ke dalam perangkap, tetapi juga mengungkap para pengkhianat yang ada dalam perusahaannya.
Sementara itu, Selena terus melongo, dua hari lalu dia menemukan sebuah postingan mengenal persaingan bisnis yang nyata di tempat kerja.
Mungkinkah bos menyuruhku ke perusahaan itu untuk mencabut kabel intesecara diam-diam, atau menyiram pohon uang mereka dengan air panas? Harvey memencet hidung Selena, “Air liurmu keluar,” ujarnya.
“Itu, sebenarnya kamu bisa bercerita lebih banyak mengenai masalahmu padaku, kalau nggak, rasanya aku seperti orang yang sangat nggak berguna.” Melihat penampilan Selena yang lucu, Harvey tertawa, “Aku nggak mau kamu terlalu terlibat dalam masalah-masalah ini,” jelasnya.
“Masalah Grup Irwin sudah selesai, tapi masalah Denisa, bagaimana? Alex dan yang lainnya kayaknya masih ditahan, tapi dengar-dengar pengelola keuangan mereka juga dibawa, sekarang situasi di luaran sana lagi genting.” “Nggak usah takut, aku nggak pernah salah dalam urusan keuangan. Laporan dari orang lain itu cuma menimbulkan kekacauan, biarkan saja mereka berulah, aku punya cara tersendiri untuk menghadapinya.” Harvey selalu menganggap enteng William, lagi pula satu-satunya hal yang bisa ditaklukkannya hanyalah keluarganya.
Sekarang, yang Harvey khawatirkan adalah dalang yang bisa membahayakan Selena.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmOrang itu sangat berhati-hati, bahkan setelah pembunuh bayaran tertangkap, dia bunuh diri dengan meminum racun, tanpa meninggalkan jejak sedikit pun.
“Kenapa? Kamu kan begitu elok memenangkan ‘permainan’ ini.” “Seli, William itu nggak menakutkan, yang menakutkan adalah orang-orang yang mencoba membunuhmu dengan memanfaatkan situasi yang kacau.” +15 BONUS Melihat suasana hati Selena yang cukup stabil beberapa lama ini, Harvey memberitahunya lebih banyak hal agar dia lebih waspada.
“Orang yang menyiramkan asam sulfat dan membawa pisau itu bukan penggemar fanatik Denisa?” *Bukan, mereka dibayar seseorang untuk menyamar sebagai penggemar. Awalnya cuma mau membuat keributan, tapi karena kebetulan mereka melihatmu di sana, jadi mereka mendadak menggunakan cara ini untuk mencoba membunuhmu. Untungnya kamu berhasil kabur, kalau nggak, akibatnya bisa fatal.” Selena mengernyit, “Pantas saja aku merasa ada yang aneh dengan orang itu dan aura pembunuhnya juga terasa, apa dia pembunuh handal?” ucapnya.
“lya.” Sembari mengelus perut kecilnya, Selena bertanya, “Katakan yang sejujurnya padaku, apa persalinan prematurku juga ada hubungannya dengan orang-orang ini?” “lya, dulu aku nggak memberitahumu karena aku nggak mau kamu terlalu sedih.” Selena mengepalkan tangannya, “Apa salahku? Kenapa mereka ingin membunuhku?” ujarnya.
Sambil mengelus wajah Selena, Harvey berkata, “Seli, kamu nggak salah apa-apa. Orang ini memang pandai bersembunyi, aku terus berusaha mencarinya dengan berbagai cara.” “Apa dia sudah ketemu?” “Belum, tapi yang pasti orang ini berada di luar negeri, dan nggak cuma menyewa pembunuh bayaran.
dia juga menyewa peretas. Dia menghabiskan uang triliunan dengan mudah, dan bisa menggunakan semua sumber daya untuk membunuhmu. Satu-satunya kemungkinan yang bisa ditebak ada hubungannya dengan latar belakangmu.” “Latak belakangku?” Harvey menjelaskan secara singkat, sementara Selena menunduk dan berpikir serius sejenak, “Berarti bisa dibilang orang tuaku itu mungkin bukan orang biasa, dan keberadaanku pasti mengancam posisi beberapa orang, jadi mereka rela menghabiskan banyak uang untuk membunuhku?” jelasnya.
“Karena alasan itulah kali ini aku mengekspresikan rasa sayangku dengan cara yang mencolok. Aku ingin orang ini muncul.” Tiba-tiba, tatapan Selena pun menjadi tegas, “Suatu hari nanti aku pasti akan menangkap orang itu dan mengungkap kebenarannya. Aku harus balas dendam untuk anakku,” katanya.
23 “Pasti, orang itu pasti akan tertangkap.” Harvey memeluk Selena dengan penuh kasih sayang, dia sungguh menyayangi anak itu.
Tidak seperti Harvest, dia telah memberikan begitu banyak usaha dan cinta kepada kedua anak ini. dialah yang paling menantikan kelahiran anaknya.
Sementara itu ponsel bergetar, Harvey pun mengangkatnya dengan satu tangan, “Oke, aku akan segera ke sana,“ujarnya.