Bab 565 Raut wajah Harvey terlihat dingin. Dia bersedia untuk memberi kebebasan pada Selena, tetapi kebebasan tersebut harus ada dalam batas yang dapat dikendalikannya.
Saat ini, bahaya di pulau tidak dapat dikendalikan.
Namun, setiap kejadian tak terduga sudah cukup membuatnya menyesal sepanjang hidup.
“Ya, Tuan Harvey. Saya akan segera mengatur agar dia tersingkirkan.” Beberapa menit kemudian, Hendery datang dengan wajah cemas. “Gawat, Tuan Harvey. Sinyal pelacak di tubuh Nyonya telah dimatikan,” jelasnya.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtHarvey melempar puntung rokoknya dan langsung menatapnya. “Apa katamu?” “Beberapa saat yang lalu, aku telah memeriksanya secara khusus. Bukan karena nggak ada sinyal, tapi langsung menghilang. Alat pelacak itu sangat kokoh dan biasanya sulit dihancurkan. Ini tidak akan terjadi kecuali Nyonya sendiri yang mematikannya.” Harvey mengerutkan keningnya, sudah jelas ini ulahnya Selena.
Selena pasti sadar, dia mungkin akan masuk daftar eliminasi dalam babak ini, jadi dia memutuskan untuk bergabung dengan Blake-X. Karena itu, dia harus mematikannya terlebih dahulu.
Harvey tidak boleh meremehkan Selena. Dia bukan lagi gadis kecil yang polos seperti dulu.
Pulau ini sangat besar dan mereka harus tinggal di sana selama beberapa bulan. Kalau Selena benar- benar mematikan alat pelacaknya, itu akan menjadi masalah besar.
“Mulai cari dia di tempat kehilangannya! Cepat!” Dalam sekejap, Hendery tampak sedang menahan tangiggmbari bicara terbata-bata, “Posisi terakhir yang ditampilkan di ... di atas laut.” Chandra menghela napas. “Nyonya benar-benar memutuskan upaya kita untuk mengetahui keberadaanya.” Kedua tangan Harvey mencengkeram pegangan kursi dengan erat sampai urat-urat biru pada punggung tangannya terlihat jelas. “Hubungi mereka dan suruh untuk segera menemukan Seli. Nggak masalah jika identitas kita terungkap, tetap tambahkan orang untuk mencarinya. Beri tahu aku begitu menemukan keberadaannya!” “Baik, Tuan Harvey Harvey menyadan ketegangan andara Selena dan tim menes Beve ketika melompat dari pesawat, si Galal Kuning senasis mendekati Salern Meskipun orang orang mereka juga ikut melompat, anginnya sangat ve kehilangan jejak Selena.
Saat ini, Selena telah mematikan atat pelacakriya. Jadi, bagaimana terve Selena benar-benar menghilang di kedalaman fuddan Ini adalah masa paling bebas baginya. Meski hidupnya berbahaya dan men melepaskan diri dari berbagai ikatan dan pengawasan Sebenarnya, itu sebuah skenayang telah diaturnya sejak awal, SeleTOR SATTA MATERI Kalau tak melakukannya, mana mungkin Selena bisa melepaskan diri dan Harvey Selama Selena lak dieliminasi dan berhasil mencapai final, dia akan jadi bagian dan Bedroo memutuskan hubungan sepenuhnya dengan Harvey.
Selena sangat berhati-hati, bahkan tidak berani membuat api di malam han supaya tak terlan Pada siang hari, Selena berusaha keras berjalan tiada henti.
Ada gunung yang menjulang tinggi di pulau itu. Puncak gunung itulah yang akan menjadi finalnys.
Sepanjang jalan, Selena melewati banyak mayat. Semuanya adalah orang-orang yang terbunuh sebelum dia.
Selena merasa beruntung. Meskipun telah berhadapan dengan beberapa biftatang liar, paling tidak dirinya belum bertemu manusia, Namun, ketika dia hendak mendaki gunung, keberuntungan baik miliknya tampak mulai habis.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmMeskipun sudah berusaha sangat hati-hati sepanjang perjalanan, Selena masih tak bisa menghindarinya.
Saat itu, Selena sedang mengumpulkan buah-buahan liar. Dia berusaha untuk meninggalkan jejak kehidupan sekecil mungkin, jadi dia hanya mengonsumsi buah-buahan sebanyak mungkin.
Di bawah langit senja, si Gigi Kuning bersandar di depan pohon tinggi dengan tangan bersedekap. Dia menatap Selena penuh kebencian sebelum berujar, “Hei, Jalang kecil. Lama nggak bertemu, ya. Kamu tahu, nggak, sudah berapa lama aku mencarimu?” Di sisi pohon lainnya, si Gigi Kuning memegang buah berwarna hijau. Ketika melihat Selena, dia menggigit buah itu dengan binar jahat di matanya. Sari-sari buahnya pun mengalir di sepanjang an jarinya.
Dengan wajah muramnya, sari-sari buah itu jadinya terlihat bagai aliran darah segar.
“Kaburlah sana, Jalang kecil! Aku ingin lihat caramu kabur kali ini.” “Nogak ada orang lain di sini, jadi kita bisa bermain sesuka hati.” Selena tahu dia jatuh menuju perangkap mereka. Mungkin juga kelompok orang ini sudah mengincantys Tak sadar, Selena mundur selangkah. Namun, tubuhnya menabrak sesuatu yang kokoh sebelum mendarat dalam pelukan seseorang.
“Mau kabur ke mana?” Satu pertanyaan menyapa telinga Selena.
Selena agak terkejut, orang berpenampilan nyentrik itu ternyata bersekutu dengan si Gigi Kuning! Usai sekian lama tidak bertemu, rambutnya tampak lebih panjang, bahkan hampir menutupi sebagian besar wajahnya.